sosiologi dan apa yang ada

Sosiologi dan potensi yang dibawa

Pertama yang akan saya perkenalkan disini adalah salah satu cabang ilmu sosial humaniora yang secara teoritis langsung berhubungan dengan masyarakat, karena ilmu ini berkembang berdampingan dengan perkembangan yang terjadi di masyarakatnya itu. Cabang ilmu sosial humaniora ini adalah sosiologi. Yang apabila di telaah secara harfiah sosiologi berasal dari bahasa yunani yaitu socius yang memiliki arti kawan  dan logos yang memiliki arti ilmu. Apabila kedua kata tadi digabung maka sosiologi bisa memiliki arti ilmu pengetahuan tentang bagaimna cara untuk berkawan. Definisi yang lain mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Karena itu, objek kajian dari sosiologi adalah masyarakat. Lebih khususnya sosiologi mempelajari tentang hubungan antar manusia dan bagaimana timbulnya hubungan tersebut di dalam masyarakat.

            Masyarakat sebagai objek dari sosiologi memiliki pola yang setiap negara tidak mesti sama. Jadi realita sosial yang terjadi di Indonesia terkadang memiliki penyelesaian yang berbeda dengan realita sosial yang ada di Amerika ataupun di Perancis. Fleksibilitas perkembangan sosiologi ini membuatnya tidak mudah untuk diprediksi dan diatur mau kemana laaju perkembangannya.

            Secara gampangnya sosiologi memiliki beberapa tahapan analisis: dasar mula perkembangan ilmu pemgetahuan, fakta sosial yang ada dalam masyarakat saat ini, dan arah masa depannya. Dari ketiga persfektif menagetahui arah masa depan bukan saja sulit diphami tetapi juga sangat sulit unutuk di bangun. Hal ini disebabkan bukan saja karena ilmu sosial pada umumnya lebih bersifat reaktif terhadap kejadian sosial di sekitarnya, tetapi juga karena temuan atau hasil kajian penelitian ilmu sosial kurang terangkai dalam satu sistem temuan yang kontinum dan sustainable per bidang kajian. Dua kelemahan ini adalah sekurang-kurangnya faktor yang membawa sosiologi (dan tentu saja kebanyakan ilmu sosial lainnya) sulit memprediksi dirinya, bahkan jauh lebih sulit ketimbang memprediksi fenomena yang akan terjadi di sekitarnya.

Perkembangan awal sosiologi

            Semua sosiolog hampir tak ada yang membantah jika disebutkan bahwa Comte adalah orang yang pertama kali mengenalkan sosiologi sebagai ilmu di Perancis dan yang pertama juga di muka bumi. Namun sebelum itu banyak gejala, atau meminjam istilah yang digunakan John Lewis Gillin pada awal abad ke 20, menyebut sebagai adanya sociological attitude yakni ‘sikap sosiologis’ yang ditunjukkan oleh para tokoh atau ilmuwan yang sedang menerangkan persoalan masyarakat atau kemanusiaan. Jadi, maksudnya, ada tanda atau clues di mana orang mengemukakan analisisnya yang menunjukkan ciri-ciri sosiologis. Pemecahan masalah sosial juga menunjukkan ciri-ciri yang sama dengan pendekatan yang bertipologi sama. Oleh sebab itu, Gillin menyebutkan pendekatan demikian itu sebagai presociological approach to sociology. Tentu saja bahwa terminologi sosiologi belum ada, sebelum kemudian Comte mengemukakannya secara eksplisit (lihat John Lewis Gillin, “The Development of Sociology in the United States”, American Sociological Society, vol XXI, 1927).

            Dalam perkembangan selanjutnya, pembahasan tentang masyarakat meningkat pada cakupan yang Iebih mendalam yakni menyangkut susunan kehidupan yang diharapkan dan norma-norma yang harus ditaati oleh seluruh anggota masyarakat. Sejak itu. berkembanglah suatu kajian baru tentang masyarakat yang disebut sosiologi. Menurut Berger dan Berger, sosiologi berkembang menjadi ilmu yang berdiri sendiri karena adanya ancaman terhadap tatanan sosial yang selama ini dianggap sudah seharusnya demikian nyata dan benar. L Laeyendecker mengidentifikasi ancaman tersebut meliputi terjadinya dua revolusi, yakni revolusi industri dan revolusi Prancis, tumhuhnya kapitalisme pada akhir abad ke-15, peruhahan di bidang sosial dan politik, perubahan yang teijadi akibat gerakan reformasi yang dicetuskan Martin Luther. meningkatnya individualisme, lahirnya ilmu pengetahuan modern. berkembangnva kepercayaan pada diri sendiri.

            Metodologi selalu lahir kemudian, ia merupakan barang baru yang modern dan bergengsi. Pada masa-masa awal, yang penting adalah ‘analisis menerangkan’
(explanating analysis) dengan mengutamakan berpikir dan berpikir, merenungkan dan merenungkan. Oleh sebab itu ilmu pengetahuan modern yang kemudian bermetode modern itu semuanya bermula dari pemikiran filsafat. Sosiologi sendiri bermula dari ‘sikap berpikir sosiologis’ yang mulai populer akibat adanya revolusi politik di Perancis (1792-1802) dan revolusi industri di Inggris (berawal di pertengahan abad 19). Jika di Perancis muncul tokoh Auguste Comte dan Emile Durkheim, di Inggris muncul lebih kemudian adalah Herbert Spencer dan Radcliffe-Brown, dan jangan lupa pada awal abad ke 19 juga telah muncul Max Weber di Jerman. Mengapa kedua revolusi itu, terutama revolusi Perancis mampu menggerakkan orang untuk berpikir sosiologis? Karena revolusi Perancis telah mengakibatkan kerusakan pada struktur sosial yang luar biasa pada masyarakat Perancis dan dampaknya yang meluas ke seluruh daratan Eropa. Ekonomi sulit bangkit kembali dan tidak ada satupun para pemikir ekonomi yang mampu memberi jalan agar ekonomi bisa bangkit, semua orang mengalami jalan buntu. Situasi dan kondisi yang demikian mendorong para pemikir sosial memutar otak mereka dan kemudian menjadi berkah kepada sosiologi di kemudian hari. Berkah dari pemikiran sosiologi yang spektakuler adalah lahirnya demokrasi di Perancis dan kemudian menjalar di Eropa, dan kemudian di Amerika menemui lahan suburnya.

            Sosiologi baru berkembang menjadi sebuah ilmu setelah Emile Durkheim mengembangkan metodologi sosiologi melalui bukunya Rules Of Sosiological Method. Meskipun demikian, atas jasanva terhadap lahirnya sosiologi, Auguste Comte tetap disebut sebagai Bapak Sosiologi. Meskipun Comte mendapatakan istiiah Sosiologi, Herbert Spencer-lah yang mempopulerkan istilah tersebut melalui buku Principles of Sociology. Di dalam buku tersebut, Spencer mengembangkan sistem penelitian tentang masyarakat. Ia menerapkan teori evolusi organik pada masyarakat manusia dan mengembangkan teori besar tentang evolusi sosial yang diterima secara luas di masyarakat. Menurut Comte, suatu organ akan lebih sempurna jika organ itu bertambah kompleks karena ada diferensiasi (proses pembedaan) di dalam bagian-bagiannya. Spencer melihat masyarakat sebagai sebuah system yang tersusun atas bagian-bagian yang saling bergantung sebagaimana pada organisme hidup. Evolusi dan perkembangan sosial pada dasarnya akan berarti jika ada peningkatan diferensiasi dan integrasi, peningkatan pembagian kerja, dan suatu transisi dan homogen ke heterogen dan kondisi yang sederhana ke yang kompleks. Setelah buku Spencer tersebut terbit, sosiologi kemudian berkembang dengan pesat ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Amerika adalah salah satu bagian dunia ini ynag ilmu sosiologinya sangat berkembang pesat. Kemajuan sosiologi di Amerika demikian pesatnya karena setelah itu tokoh-tokoh besar yang lebih modern lahir dan besar di Amerika. Mereka antara lain, Talcott Parsons, Robert K. Merton, Lewis A. Coser, dan bahkan Bronislaw Malinowski yang berdarah Rusia. Sebelum itu adalah pionir awal seperti, Charles Horton Cooley, Albion Small, William Graham Sumner, Edward A. Ross, Lester F. Ward, Franklin Henry Giddings dan lain-lain nama yang mungkin agak kurang akrab di telinga mahasiswa Indonesia. Tentu saja perlu disinggung bahwa di Jerman ada Ralph Dahrendorf dan di Perancis bercokol Claude Levi-Strauss yang juga sangat dikenal di daratan Amerika. Banyak sekali tokoh dan pemikir sosiologi yang berpengaruh sejak abad ke-19 sampai awal abad 21 ini yang tak mungkin dan juga tak perlu disebutkan satu persatu dalam tulisan ini.

Perkembangan sosiologi di Indonesia

Jauh sebelum Indonesia berwujud Indonesia sudah banyak pujangga kerajaan yang memiliki konsep yang berada dalam lingkup sosiologi, tetapi karena memang ilmu ini belum dirumuskan hanya konseplh yang berkembang, konsep tentang kemasyarakatan dan semua yang berhubungan dengan konsep ini. Sri Paduka Mangkunegoro IV, misalnva, telah memasukkan unsur tata hubungan manusia pada berbagai golongan yang berbeda (intergroup relation) dalam ajaran Wulang Reh. Selanjutnya, Ki Hadjar Dewantara yang dikenal sebagai peletak dasar pendidikan nasional Indonesia banyak mempraktikkan konsep-konsep penting sosiologi seperti kepemimpinan dan kekeluargaan dalam proses pendidikan di Taman Siswa yang didirikannya. Hal yang sama dapat juga kita selidiki dan berbagai karya tentang Indonesia yang ditulis oleh beberapa orang Belanda seperti Snouck Hurgronje dan Van Volenhaven sekitar abad 19. Mereka menggunakan unsur-unsur sosiologi sebagai kerangka berpikir untuk memahami masyarakat Indonesia. Snouck Hurgronje, misalnya, menggunakan pendekatan sosiologis untuk memahami masyarakat Aceh yang hasilnya dipergunakan oleh pemerintah Belanda untuk menguasai daerah tersebut.

Sebagaimana kita ketahui bahwa, Belanda demikian lama bertahan dan menguasai nusantara karena mereka menguasai benar tipologi masyarakat yang dijajahnya. Demikianlah kita kenal misalnya Krom, Veth dan Snouck Hurgronje yang saya sebutkan tadi, merupakan para pejabat merangkap pemikir yang boleh dikatakan ahli kemasyarakatan, dan sekaligus sebagai cikal bakal yang memulai kajian-kajian berbau sosiologi di Indonesia. Mereka menguasai struktur masyarakat dan banyak menguasai hukum adat di berbagai belahan wilayah Indonesia masa itu (akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20). Sejak tahun 1920 mulai timbul minat sarjana-sarjana Belanda untuk memahami masyarakat lebih luas. gejala-gejala yang disoroti tidak hanya terbatas pada lingkungan suku atau kelompok etnik, tetapi lebih makro lagi. Di antara mereka antara lain adalah B. Schrieke (1890-1945) yang menulis sejarah yang dikawinkan dengan ethnografis, sehingga tulisan-tulisannya bercorak sosiologi. Salah satu hasil karyanya adalah tentang akulturasi. Schrieke juga mengulas pergeseran kekuasaan politik dan ekonomi di nusantara antara abad ke- 16 sampai abad ke-17. Tulisan Schrieke banyak berbahasa Belanda, baru pada tahun 1955 beredar kumpulan tulisannya yang berbahasa Inggris. Selain Schrieke, tokoh Belanda lainnya adalah J.C. Van Leur (tinggal di Indonesia tahun 1934- 1942). Salah satu tulisannya yang dikenal adalah Indonesian Trade and Society. Seorang lagi yang lebih luas dikenal dan juga menulis tentang Indonesia kontemporer adalah Prof. W.F. Wertheim yang meninggal di tahun 2001 dalam usia yang sangat tua, mencapai 102 tahun. Beliau pernah mengajar di Rechts Hogeschool di Jakarta (1937) dan di Institut Pertanian Bogor yang waktu itu masih menjadi Fakultas pertanian UI di Bogor, tahun 1957 ( lihat Sediono MP Tjondronegoro, “Perlunya Reorientasi Sosiologi di Indonesia”, makalah pada Seminar Nasional “Menggalang Masyarakat Indonesia Baru yang Berkemanusiaan”, Bogor 28 Agustus 2002).

Sebelum Perang Dunia II sosiologi hanya dianggap sebagal ilmu pembantu bagi ilmu-ilmu pengetahuan Iainnya. Dengan kata lain, sosiologi belum dianggap cukup penting untuk dipelajari dan digunakan sebagai ilmu pengetahuan, yang terlepas dari ilmu-ilmu pengetahuan yang lain. Secara formal, Sekolah Tinggi Hukum (Rechtsshogeschool) di Jakarta pada waktu itu menjadi satu-satunya lembaga perguruan tinggi yang mengajarkan mata kuliah sosiologi di Indonesia walaupun hanya sebagai pelengkap mata kuliah ilmu hukum. Demikianlah kita mengenal awal sosiologi yang dikenalkan oleh para sosiolog yang umumnya memiliki latar belakang ilmu hukum. Tidak heran jika kita mengenal senior-senior sosiolog kita di zaman awal kemerdekaan sampai dengan di tahun 60-70-an berlatar belakang ilmu hukum. Yang terkenal antara lain adalah Prof. Hardjono dan Prof. Soedjito Sosromihardjo di UGM, Prof. Soelaeman Soemardi dan Prof. Soekanto di UI, Prof. Satjipto Rahardjo di UNDIP dan bahkan yang lebih muda, Prof. Soetandyo Wignyo Soebroto di UNAIR. Pengaruh Sosiologi Eropa jelas terhadap sosiologi Indonesia, terutama pengaruh Comte dan Durkheim, Weber, Karl Marx dan Simmel. Pengaruh Sosiolog Amerika belum nampak pada masa awal. Baru pada pertengahan tahun 1950-an Indonesia mulai mengirim mahasiswa mereka belajar ke Amerika jauh lebih banyak daripada ke Eropa. Tercatat antara lain, Selo Soemardjan, Mely G. Tan, Harsya Bachtiar, dan Umar Kayam. Sejak itu pengaruh sosiologi Amerika lebih bergema dan bukubuku karangan sosiolog Amerika memasuki perpustakaan di Indonesia. Mahasiswa mulai mengenal Malinowski, Parsons, Merton, Coser, Jonathan Turner dan banyak yang lain lagi. Perkembangan sosiologi di Indonesia memasuki masamasa yang lebih bergairah.

Sosiologi ada di kampus di indonesia

Pengembngan sosiologi secara resmi di kampus-kampus di indonesia tergolong masih muda daripada dibandingkan dengan cabang ilmu sosial humaniora lainnya di fakultas ilmu sosial dan ilmu politik. Ada pertanyaan yang meneruak kenapa perkembangan sosiologi lebih lambat dari pada ilmu yang lain, padahal sosiologi adalah ilmu yang analisis teoretis makro yang mampu menjadi dasar sekaligus memayungi cabang keilmuan sosial yang lain? mengapa sosiologi harus didahului oleh ilmu administrasi negara dan hubungan internasional misalnya. Tercatat dalam sejarah jurusan sosiologi yang pertama kali, jadi yang paling tua di Indonesia ada di Universitas Gadjah Mada, didirikan pada tahun 1955, namun, Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Hubungan Internasional telah didirikan jauh sebelum itu, yakni ketika Fisipol masih berbentuk Akademi Ilmu Politik dan kemudian menjadi Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik UGM di tahun 1949 (lihat Website Sosiologi Fisipol UGM Yogyakarta, Profil, 2009).

Jawabannya terhadap pertanyaan di atas barangkali adalah kembali kepada situasi dan kondisi di sekitar dikembangkannya keilmuan tertentu pada masa itu. Pada masa pascakemerdekaan Indonesia yang baru berdiri tentu kebutuhan terhadap tenaga sarjana yang mampu memenuhi kekurangan sumber daya manusia adalah alasan utama, mengapa jurusan atau keilmuan tertentu itu dipentingkan. Kondisi sumber daya manusia Indonesia pada pascakemerdekaan masih sangat berkekurangan, apalagi kedudukan yang tadinya ditempati oleh para pejabat Belanda atau Jepang ditinggalkan begitu saja tanpa kesiapan alih profesi atau alih kerja yang benar. Kebutuhan terhadap tenaga ahli administrasi negara tentulah harus dipenuhi segera untuk mengisi kekosongan di sektor pemerintahan dalam negeri. Demikian juga pemenuhan tenaga profesional di bidang keahlian diplomasi dan hubungan luar negeri, membutuhkan lulusan ilmu hubungan internasional yang handal bagi memenuhi pos-pos atau jabatan diplomat di luar negeri yang memang masih kosong. Kondisi ini menyebabkan kebutuhan terhadap sosiologi belum terpikirkan.

Sedikit kesimpulan yang diambil dari jurnal

harusnya Bagaimana?

Ada beberapa hal yang perlu dicermati. Pertama, kebijakan pemerintah harus berdasarkan persepsi bahwa pendidikan ilmu pengetahuan yang terutama adalah mencerdaskan dan memberdayakan manusia, serta menyelaraskan dan menyempurnakan sikap dan perilakunya. Tujuan utamanya adalah mengangkat martabat manusia ke posisi kemanusiaan yang mulia. Oleh sebab itu, menomorsatukan lapangan kerja adalah paradigma yang salah, karena akan menempatkan secara sistematik manusia Indonesia untuk menjadi robot pekerja, bukan insan ilmu yang mulia. Dengan mengubah paradigma yang salah itu, pendidikan keilmuan di Indonesia akan diarahkan kepada inovasi dan kreativitas, bukan pada program sempit yang terbatas dan tidak sustainable. Memasuki lapangan kerja atau memperoleh pekerjaan memang penting, tetapi bukan menjadi acuan utama pendidikan Indonesia. Persepsi itu hanya akan membenturkan manusia Indonesia kepada esensi kemanusiaan sebagai ‘kreator’ di bumi. Kedua, Atas dasar pikiran di atas, sosiologi Indonesia seharusnya tetap mengarahkan pendidikannya pada penciptaan kecerdasan, pemberdayaan manusia, menyelaraskan dan menyempurnakan sikap dan perilaku. Sosiologi Indonesia menyiapkan pemikir dan pekerja sosiologi yang inovatif, kreatif serta mandiri. Ketiga, sekiranya ingin menggunakan konsep link and match, bukanlah terkait dengan dunia kerja. Konsep ini lebih tepat dikaitkan dengan perubahan masyarakat dan lingkungan. Sejauh gerak perubahan masyarakat dan lingkungan memerlukan advokasi pemikiran dan analisis sosiologi, maka sosiologi dibenarkan bermanuver dengan fleksibel dan menyesuaikan diri kepada kebutuhan masyarakat dan lingkungannya itu. Keempat, sosiolog Indonesia, dimanapun ia bekerja, tetaplah berfungsi sebagai pemikir dan analis sosiologi yang handal. Kemampuan ini telah dibuktikan oleh pejabat-pejabat Belanda di Indonesia. Mereka sosiolog dan mereka juga pejabat publik. Dengan kedudukan rangkap seperti itu mereka tetap seorang pemikir dan analis sosiologi yang handal. Kemampuan mereka di bidang itu sangat kaya dan mampu menyampaikan gagasan sosiologisnya, baik melalui wacana tutur maupun wacana tulis. Kelima, momentum pascareformasi seharusnya dimanfaatkan untuk terus menggalakkan kegairahan perkembangan sosiologi di Indonesia. Analisis tutur maupun tulis di media elektronik, koran, jurnal dan buku-buku seharusnya ‘membanjiri’ publik Indonesia. Kegemaran meneliti dengan minimal dana harus digalakkan. Buang jauh-jauh anggapan bahwa penelitian bisa jalan kalau ada dana besar. Anggapan ini salah besar, karena sering dilandasi oleh pikiran sesat bahwa kegiatan penelitian adalah lapangan kerja untuk cari tambahan uang. Kegiatan penelitian adalah kerja yang membanggakan bagi sosiolog, cara cepat dan tepat memperoleh pengetahuan yang sahih dan kerja yang sangat bermartabat. Penelitian yang bagus adalah penelitian lingkup kecil tapi bermutu dan dapat dilakukan sendiri dan mandiri. Hasil-hasil penelitian disebarkan melalui internet supaya dapat dibaca oleh dunia. Cara ini akan menghantar anda ke dunia internasional dan tunggulah apa yang akan terjadi. Terakhir, masa depan sosiologi Indonesia sangat cerah, terutama bila para sosiolog menyadari kemampuan dan kekuatan analisis mereka bagi kemaslahatan bangsa Indonesia. Dengan demikian mereka harus tidak henti-hentinya menyumbangkan analisis mereka kepada pembuat kebijakan, dan sebaliknya para pembuat kebijakan harus menyadari bahwa tanpa analisis sosiologis yang kuat, kebijakan publik akan cenderung salah sasaran dan berakibat fatal bagi bangsa dan negara.

Sumber :

http://informasiana.com/sejarah-perkembangan-ilmu-sosiologi-terlengkap/

Rahman, Bustami. 2009. Jurnal Perkembangan sosiologi. UBB.

Posted in: Uncategorized by muhammad.ahsan No Comments

potret prestasi mahasiswa ugm

Potret prestasi mahasiswa UGM

UGM merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia, dan merupakan pencetak pemimpin-pemimpin bangsa yang sampai sekarang masih berlangsung. Siapa yang tidak tahu Jokowi, presiden ke 7 republik ini, beliau adalah lulusan dari departemen kehutanan di UGM. Bapak Pratino mantan rektor seblumnya yang menjadi sekretaris kabinet, Ganjar Pranowo Gubernur Jateng. Dll.

Di tulisan ini kami akan menyajikan potret mahasiswa berprestasi di UGM dan Alumni yang telah sukses. Agar menyemangati kita untuk bisa seperti mereka. Disini saya akan menyajikan beberapa berita yang memuat tentang prestasi yang telah di capai oleh mahasiswa ugm.

Prestasi kembali  ditorehkan mahasiswa FISIPOL UGM di tingkat nasional. Kali ini tim Debat Bahasa Indonesia UGM berhasil meraih juara I dalam Indonesian Debate Competition – International Accounting Week ke-2 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang diselenggarakan pada 2 Maret 2016 lalu. Tim UGM C  dengan  nama ‘Rumah Cokro’ ini diperkuat oleh Joko Susilo (Department Manajemen dan Kebijakan Publik FISIPOL), Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia (Department Politik Pemerintahan FISIPOL dan Safira Salsabila (Department Hukum, FH)

 

Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM, Michael Jose Mairing, berhasil meraih juara 1 Editorial Cartoon Contest yang diselenggarakan Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) bidang kehutanan. Penghargaan best editorial cartoon diserahkan dalam acara Asia Pasific Forestry Week (APFW) 2016 pada 22-29 Maret lalu di Filipina.

Jose mengatakan dia berhasil memenangkan kontes editorial kartun dengan mengirimkan karyanya yang diberi judul “Protect Our Future”. Dalam karyanya tersebut Jose menggambarkan kondisi hutan di Indonesia yang dilematis. Pada satu sisi, berbagai pihak gencar melakukan upaya penyelamatan hutan melalui sejumlah aksi, salah satunya penanaman pohon. Sementara di sisi lain, banyak dilakukan pembukaan lahan hutan untuk memenuhi kebutuhan kelapa sawit yang berujung pada kerusakan dan kebakaran hutan.

 

Sebanyak 24 mahasiswa UGM berhasil lolos melaju ke Olimpiade Nasional MIPA (ON-MIPA) Perguruan Tinggi tingkat nasional. Rencananya, ON-MIPA tingkat nasional akan dilaksanakan pada 23-27 Mei mendatang di Jakarta.

Ketua kontingen ON-MIPA UGM, Erwin Eko Wahyudi, mengatakan ke-24 mahasiswa UGM tersebut terpilih melalui seleksi ketat ON-MIPA tingkat regional kopertis wilayah V pada 5-6 April lalu di Universitas Sanata Dhrama Yogyakarta. Dalam kegiatan itu, UGM mengirimkan 28 mahasiswa yang sebelumnya sudah melalui proses seleksi di tingkat universitas. Mereka dikirim untuk mengikuti seleksi di empat bidang yaitu matematika, kimia, fisika, dan biologi.

 

Mahasiswa UGM berhasil membawa pulang dua medali dalam Kejuaraan Terbuka Shorinji Kempo Tingkat Mahasiswa Se-ASEAN 2016.  Muhammad Fadli Rozamuri (Teknik Geologi) dan Anindra Guspa (S2-Psikologi) menyabet medali perak dalam kegiatan yang digelar 17-20 Maret 2016 lalu di Universitas Brawijaya ini.

Kejuaraan kempo tingkat mahasiswa se-ASEAN ini diikuti sebanyak 30 kontingen mahasiswa dari berbagai universitas di kawasan ASEAN. Kompetisi ini diikuti 29 kontingen universitas dari Indonesia, 1 kontingen dari Timor Leste, dan 1 kontingen dari Brunei Darussalam.

 

Tim Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) kembali menorehkan prestasi. Mahasiswa yang tergabung dalam Tim Scudetto terdiri dari Edwin Adisasmita Indriantoro (Akuntansi 2012), Ikhsan Brilianto (Akuntansi 2012), dan Adrianus Rio Pradiptaputra (Manajemen 2012) terpilih menjadi tim terbaik dalam ajang Jiwasraya WOW Case Competition yang diselenggarakan pada 28 Maret 2016 di Auditorium RRI 2 Yogyakarta.

 

Mahasiswa Fakultas farmasi Universitas Gadjah Mada kembali mengukir prestasi dalam lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional sebagai juara umum pada ajang Phytoplasm VIII yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Farmasi Universitas Tanjungpura, Pontianak pada tanggal 18-20 Maret 2016. Kegiatan Phytoplasm membuka cabang kompetisi karya tulis ilmiah dan poster edukasi publik. Bidang kompetisi yang diikuti mahasiswa Fakultas farmasi UGM adalah lomba karya tulis ilmiah. Pada kesempatan kali ini, Fakultas farmasi UGM mengirimkan 3 tim delegasi untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah.

Sebanyak 8 tim finalis dari berbagai perguruan tinggi untuk mempresentasikan karya tulis mereka di Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak. Tim pertama dari UGM maju dengan no urutan keempat, yang diketuai oleh Fitriana Hayyu Arifah dengan anggota Zahrotul Ulum dibawah bimbingan Prof. Dr. Suwijiyo Pramono, DEA., Apt. Tim ini membawakan karya tulis dengan judul ANDROPHY-MAX : Potensi Nanoenkapsulasi Kombinasi Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis paniculata) dan Ekstrak Daun Meniran (Phyllanthus niruri) sebagai Solusi Cerdas Atasi Penyakit Malaria. Tim ini mendapatkan juara 1 dalam ajang Phytoplasm VIII. Tim kedua dari UGM mempresentasikan karyanya dengan urutan kelima diketuai oleh Amila Ahsani dengan anggota Primastuti Vidyaningrum dan Annisafia Rizky yang dibimbing oleh Djoko Santosa, S.Si., M.Si., dengan judul Lunasia amara : Insektisida Alami untuk Menanggulangi Penyakit Endemik oleh Vektor Nyamuk Aedes aegypti. Tim kedua ini mendapatkan juara 3 pada event ini. Sedangkan tim terakhir yang diketuai oleh Nanda Rysa dengan anggota Anselma Ivanawati dan Ni Putu Ayu Linda maju dengan urutan ketujuh. Tim ini dibimbing oleh Dr. Erna Prawita., M.Si., Apt. membawakan karya tulis dengan judul Andropolis : Nanoenkapsulasi Kombinasi Andrografolid dan Propolis sebagai Solusi Alternatif atasi Tuberkulosis Tertarget Intraseluler Mycobacterium tuberculosis dan mendapatkan juara 2.

 

Aplikasi pelaporan jalan rusak karya mahasiswa UGM berhasil mendapatkan penghargaan Gold Winner pada ajang “Big Ideas Competition for Asia Urban Issues Using Data Innovation” yang diadakan oleh Korean Ministry of Science, ICT and Future Planning bekerja sama dengan United Nations Global Pulse. Aplikasi yang diberi nama “JalananYogya” ini dikembangkan oleh 1 orang mahasiswa Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi UGM yaitu Dzimar Akbarur Rokhim P (GIS Engineer) serta 2 mahasiswa Ilmu Komputer, Fakultas MIPA UGM yakni Derta Isyajora Rakhman (Project Manager) dan Zamahsyari (Developer). Sebagai peraih penghargaan Gold Winner, tim JalananYogya berhak mendapatkan hadiah senilai USD 2.500 dan sertifikat yang ditandatangani oleh Korean National Information Agency.

Kompetisi ini bertujuan untuk mengumpulkan ide masyarakat  dalam menghadapi permasalahan urban menggunakan big data dan inovasi data serta untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi big data bagi kebaikan publik. Kompetisi ini terbuka bagi siswa SMA, Sarjana dan Pascasarjana dari seluruh negara di Asia. Menurut panitia, jumlah peserta yang mengirimkan proposal mencapai 200 tim. Dari 200 tim tersebut diseleksi 20 tim terbaik yang berhak melakukan presentasi final.

 

Komunitas Peradilan Semu Fakultas Hukum (FH) Universitas Gadjah Mada (UGM), Satria Paramartha, kembali menorehkan prestasi setelah sempat menjuarai kompetisi Peradilan Semu di FH Universitas Negeri Semarang (UNNES) dan FH Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun lalu. Minggu (10/4), delegasi komunitas tersebut  meraih Juara II dan mendapat penghargaan Panitera Terbaik pada Kompetisi Peradilan Semu Tingkat Nasional “Tindak Pidana Siber dan Telematika” Piala Frans Seda 2016. Delegasi yang beranggotakan 18 orang pemain dan 2 orang official team  ini didampingi oleh M. Fatahillah Akbar, S.H., LL.M., selaku dosen pembimbing.

Kompetisi yang  diselenggarakan oleh  Organisasi  Mahasiswa  Atma Jaya  Moot  Court  Guild  (AMG)  dan  Senat  Mahasiswa  Fakultas  Hukum  Universitas  Katolik Atma Jaya periode 2015/2016 ini berlangsung selama tujuh hari. Kompetisi tersebut dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap penyisihan dan final. Tahap penyisihan diadakan dalam bentuk presentasi pada tanggal 25—28 Februari 2016. Sedangkan tahap final merupakan tahap persidangan yang dilaksanakan pada 8—10 April 2016. Kasus posisi yang diangkat pada kedua tahap tersebut adalah kasus  pembobolan bank dan kecurangan lelang yang marak terjadi beberapa tahun belakangan.

 

usticia Basketball Club (JBC) dan Justicia Football Club (JFC) berhasil menorehkan prestasi dalam kompetisi Atma Jaya Law Festival pada Jumat (15/4). Atma Jaya Law Festival merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya Jakarta untuk mempererat tali silaturahmi antar Fakultas Hukum se-Indonesia. Baik pertandingan basket maupun mini soccer diadakan pada tanggal yang sama, yaitu tanggal 11—15 April 2016.

Pada kesempatan itu, JBC berhasil meraih juara 3. Tim yang terdiri dari 12 orang pemain dan 1 manajer ini memperoleh prestasi tersebut setelah berhasil mengalahkan tim basket dari Universitas Pelita Harapan (UPH). Muhammad Yavad Vashogi, ketua JBC, mengatakan bahwa ini merupakan kali pertama komunitas basket Fakultas Hukum UGM tersebut meraih prestasi di tingkat nasional. Yavad mengharapkan agar komunitas ini selanjutnya bisa mempertahankan serta semakin terpacu untuk meningkatkan prestasi tersebut.

 

Lima mahasiswa UGM mengembangkan sistem pertanian hidroponik dan aquaponik. Dalam pengembangan pertanian itu mereka menggandeng kalangan muda Desa Pucanganom 1, Sanden, Bantul.

Program alokasi pengembangan aquaponik vertikultur sayur-ikan desa atau yang disebut Aloevera ini dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) UGM. Bima menjalankan program ini bersama dengan Hengky Anang Wijaya (D3 Elektronika dan Instrumentasi SV), Rahma Firdiana Nurnahar (Fakultas Pertanian), Rima Darmawanti (Fakultas Teknologi Pertanian) serta Rian Nur Hidayat (FEB).

 

UGM sent students to participate in the arts and culture events at the world level which areEnsamble of Gamelan (EOG) and the Festival of Colours of the World (FESCO). The events were held from 15-16 April 2016 at Universiti Teknologi Petronas (UTP), Malaysia. In this mission UGM sent three teams which consisted of Javanese culture unit of Surakarta style (UKJGS), Rampoe, and Gasita units.

EOG was attended by 35 teams from several universities in Malaysia, Brunei, and Indonesia. While FESCO was attended by 24 teams from universities in Indonesia and Malaysia.

 

Tim Mahasiswa DTSL Berhasil Meraih Juara III Kompetisi Rancang Bangun “Innovation of High Strength Fiber Concrete Competition” 2016

Kompetisi Rancang Bangun “Innovation of High Strength Fiber Concrete Competition” 2016 berlangsung di Universitas Udayana, Bali pada bulan Maret 2016 yang diikuti oleh beberapa Universitas di Indonesia. Tim dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan diwakili oleh mahasiswa :

Agusta Ramawan

  1. Ibnu Hakim
  2. Yudha Aditya

 

Lomba Indonesia Chemical Engineering Challenge (IChEC) yang diadakan oleh Institut Teknologi Bandung telah berlangsung sejak 17 tahun yang lalu. Lomba ini diadakan untuk mahasiswa teknik kimia tingkat regional ASEAN, dan untuk tahun ini diikuti oleh berbagai mahasiswa teknik kimia dari Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Terdapat 4 mata lomba yang diperlombakan yaitu lomba rancang pabrik (plant design competition), lomba problem solving, debate competition, dan poster competition.

Tahun ini Departemen Teknik Kimia UGM berhasil meraih juara 1 dan 2 masing-masing pada lomba Plant Design dan Problem Solving. Juara 1 diraih oleh tim PD73 yang terdiri dari Muhamad Hartono (Teknik Kimia 2012), Adimas Prasetyaaji (Teknik Kimia 2012), dan Ghazy Ammar Nafis (Teknik Kimia 2012) dengan judul MEGATRON Project (Mono Ethylene Glycol/MEG Plant for ASEAN Textile Industry from Coal Based Syngas). Pabrik yang dirancang oleh tim ini bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan batubara lignit di Indonesia menjadi bahan kimia yang bernilai lebih tinggi, yaitu Monoethylene Glycol (MEG). Bahan baku utama dari pabrik ini adalah batubara berjenis lignite yang memiliki jumlah melimpah di Sumatera Selatan namun masih sekedar dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Di sisi lain, MEG merupakan bahan baku pembuatan poliester yang memiliki pangsa pasar yang baik di Indonesia. Poliester merupakan bahan yang penting bagi industri tekstil, dan industri ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 10-70% dari total tenaga kerja di sektor industri. Selain itu, industri ini akan diprediksi terus meningkat karena penggunaan cotton telah digantikan oleh poliester karena sifatnya yang tahan lama, tahan terhadap bakteri, dan juga ringan. Rancang pabrik yang dibuat oleh team PD73 UGM memang fokus pada keunggulan performa proses sintesis, perancangan process safety yang sangat komprehensif, serta upaya minimasi dampak negatif terhadap lingkungan ketika pabrik dibangun

 

Empat mahasiswa UGM berhasil memenangkan kompetisi internasional tingkat asia Pasifik dalam perlombaan konsep desain hunian pemukiman ramah lingkungan, Young Leaders Build, yang dilaksanakan oleh organisasi Habitat for Humanity yang bermarkas di Filipina. Keempat mahasiswa ini terdiri dari Irvandias Sanjaya (Psikologi), Cindy Shandoval (FIB), Elsana Bekti Nugroho (Teknik Arsitektur), dan Ayu Indah Lestari (Sekolah Vokasi) menawarkan konsep desain rumah Psy-Cul-Lar. Mereka berhasil masuk dalam daftar sembilan pemenang yang diumumkan bersama 8 pemenang lainnya yang berasal dari Nepal dan Bangladesh.

.

Mahasiswa Teknik Geologi UGM Memenangkan National Student Paper Competition di UNHAS

Pada tanggal 8-12 Februari 2016, diadakan kegiatan Celebes Geo Summit 2016 yang diadakan oleh Universitas Hasanuddin. Kegiatan ini bertajuk “Independency of Indonesia with Energy Diversification and Sustainable Development”, dengan serangkaian acara yang berupa seminar nasional, pelantikan Ketua IAGI Pengda SULTANBATENG, national student paper competition, field trip dan geowisata.

Universitas Gadjah Mada mengirimkan satu tim delegasi lomba yang diketuai oleh Putra Herianto, mahasiswa aktif teknik geologi UGM angkatan 2012 dengan anggota kelompok, Ichsan Ramadhan, mahasiswa baru teknik geologi UGM angkatan 2015. Mereka membawakan sebuah paper dengan tema culture dan geotourism yang berjudul “Baginda Hill: Geoheritage of Belitung Island, Indonesia”. Lokasi pengambilan data penelitian tersebut berada di Bukit Baginda, tepatnya di Desa Padang Kandis, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, yang juga merupakan lokasi KKN-PPM 2015 yang dilakukan oleh ketua kelompok.

 

Lima Mahasiswa Teknik Pertanian UGM Ciptakan ISIS : Pengendali Irigasi Pertanian Lahan Pasir Pantai 

Lahan Pantai memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai kawasan pertanian. Pemanfaatannya kini telah banyak dilakukan, salah satunya di daerah pantai selatan Yogyakarta. Namun, persoalan irigasi yang tidak efisien dan kerusakan fisiologis tanaman akibat kadar garam yang terbawa oleh angin laut masih menjadi kendala utama dalam pengembangan pertanian di lahan pasir pantai.

Berangkat dari permasalahan tersebut, lima mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian FTP UGM terdorong untuk menciptakan alat guna mengatasi hal tersebut. Mereka adalah Mohammad Taufik Hidayatullah, Dwi Noor Rohmah, Haryo Prastono,Utik Tri Wulan Cahya,serta Shofwatul Fadilah yang membuat sebuah sistem kendali otomatis berbasis mikrokontroler pada sistem irigasi tetes yang dipadukan dengan sistem pembasuhan garam pada daun tanaman pertanian di lahan pasir pantai yang diberi nama ISIS (Intregated Irrigation System).

 

Sebanyak 7 Mahasiswa Sekolah Vokasi (SV) UGM, Program Studi D3 Bahasa Korea mengikuti program pertukaran pelajar dan studi lanjut pada 2 Universitas di Korea. Ketujuh mahasiswa tersebut, 5 diantaranya mengikuti program pertukaran pelajar di Gangneung Wonju National University (GWNU) selama 2 semester yaitu Leliyana Putritama, Anugrah Anggraeni, Ahadilla Nur’ais Hartono Putri, Mar’atus Solikhah, dan di Gyeongsang National University (GNU) selama 1 semester, yaitu Irawan Setiadi. Sementara itu, 2 orang lainnya, Indhira Kusuma Wardani dan Aruna Pandu Ardiyan mengikuti program studi lanjut S1 di GWNU Korea.

 

 

Sumber :

http://fisipol.ugm.ac.id/

http://ugm.ac.id/id/berita/11501-mahasiswa.kehutanan.ugm.menang.kontes.kartun.editorial.fao

http://ugm.ac.id/id/berita/11538-24.mahasiswa.ugm.lolos.on-mipa.pt.tingkat.nasional

http://ugm.ac.id/id/berita/11492-atlet.ugm.sabet.2.medali.perak.kejuaraan.kempo.se-asean

http://feb.ugm.ac.id/id/berita/1078-tim-feb-ugm-terbaik-dalam-jiwasraya-wow-case-competition.html

http://farmasi.ugm.ac.id/berita-234-mahasiswa-farmasi-ugm-raih-juara-umum-lomba-karya-tulis-ilmiah-tingkat-nasional-di-farmasi-universitas-tanjungpura.html

http://geo.ugm.ac.id/v2/index.php/2015/07/02/mahasiswa-ugm-raih-golden-winner-dalam-ajang-big-ideas-competition-for-asia-urban-issues-using-data-innovation/

http://law.ugm.ac.id/?p=1160

http://law.ugm.ac.id/?p=1147

http://ugm.ac.id/id/berita/11531-mahasiswa.ugm.berdayakan.pemuda..melalui.pertanian.hidroponik

http://ugm.ac.id/en/news/11526-ugm.cultural.delegates.join.eog.and.fesco.events.in.malaysia

http://ft.ugm.ac.id/2016/03/tim-mahasiswa-dtsl-berhasil-meraih-juara-iii-kompetisi-rancang-bangun-innovation-of-high-strength-fiber-concrete-competition-2016/

http://ft.ugm.ac.id/2016/03/tim-departemen-teknik-kimia-ugm-juara-lomba-rancang-pabrik-ichec-2016/

http://psikologi.ugm.ac.id/mahasiswa-ugm-menang-kompetisi-young-leaders-build/

http://ft.ugm.ac.id/2016/03/mahasiswa-teknik-geologi-ugm-memenangkan-national-student-paper-competition-di-unhas/

http://tp.ugm.ac.id/berita/2015/06/194/lima.mahasiswa.teknik.pertanian.ugm..ciptakan.isis..pengendali.irigasi.pertanian.

http://sv.ugm.ac.id/main/2016/02/7-mahasiswa-vokasi-ugm-ikuti-program-pertukaran-dan-studi-lanjut-di-korea/

 

Posted in: Uncategorized by muhammad.ahsan No Comments

Pancasila dan Kampus Kerakyatan

Pancasila dan Kampus Kerakyatan

”Pantjasila adalah isi daripada Gadjah Mada, isi daripada
Universitas ini, dan saja minta kepada semua mahaguru,
pada lektor-Iektor supaja Pantjasila, djiwa Pantjasila itu,
betul-betul dikobar-kobarkan, dihidup-hidupkan di dalam
kalangan mahasiswa semua.”

 

Kalimat tadi adalah salah satu potongan kalimat yang terdapat dalam pidato pembukaan gedung UGM oleh Bung Karno pada 19 Desember 1959. Dalam kalimat tersebut sangat jelas bahwa pancasila merupakan jiwa dan api yang menyala yang harus selalu dijaga oleh seluruh civitas akedemika kampus UGM. Pancasila dasar negara, yang melambangkan cita-cita tinggi para pendiri bangsa ini adalah pembentuk dari berdirinya universitas pertama di Indonesia ini dan juga kampus ini adalah perwujudan salah satu cita-cita bangsa untuk mewujudkan pendidikan terhadap semua rakyat indonesia.

Pancasila merupakan gagasan Bung karno yang di sampaikan dalam sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945, yang beliau mengatakna bahwa Indonesia itu butuh philosophise gronslag atau filsafat fundamental yang mewakili rakyat Indonesia. Dan setelah perdebatan panjang antar para pendiri bangsa terumuslah apa yang sekarang ini kita sebut sebagai pancasila.

Lima sila yanag terkandung  dalam pancasila memiliki nilai-nilai yang saling berhubungan. Seperti sila pertama yang menjadi dasar dari sila selanjutnya dan sila kedua ke tiga dan selanjutnya hingga sila yang kelima dan berlaku sebaliknya jadi hubungan dalam sila-sila pancaila tidak bisa di abaikan begitu saja. Karena setiap sila memiliki peranan penting untuk sila yang lain.

Maka, setelah banyak aspek yang memperbincangkan Pancasila hanya sebagai dasar Negara. Sekarang Pancasila pun di jadikan bahan diskursus sebagai perilaku yang digunakan didalam kampus. Dimana didalam kampus tersebut diharapkan akan terbentuk mahasiswa dengan kepemimpinan pancasila. Baik dalam prilaku bergaul juga dalam proses perkuliahan didalamnya.maupun aspek-aspek lain yang saling berkaitan di dalam civitas akademika kampus.

Sebelum secara eksplisit membicrakan pancasila dan hubungannya dengan kegiatan kampus, lebih enaknya kita melihat kembali fungsi dari pancasila itu sendiri. Di awal sedikit di singgung bahwa pancasila merupakan dasar falsafah bangsa ini.    

Pengertian Pancasila sebagai dasar negara diperoleh dari alinea keempat Pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 1966 yang menandakan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia. Memorandum DPR-GR itu disahkan pula oleh MPRS dengan Ketetapan No.XX/MPRS/1966. Ketetapan MPR No.V/MPR/1973 dan Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978 yang juga menegaskan kedudukan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum di Indonesia.

Inilah sifat dasar Pancasila yang pertama dan utama, yakni sebagai dasar negara (philosophische grondslaag) Republik Indonesia. Pancasila yang terkandung dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 tersebut ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI yang dapat dianggap sebagai perwujudan harapan dan cita-cita seluruh rakyat Indonesia yang merdeka.

Karena ini bisa sedikit di simpulkan bahwa Pancasila merupakan konsesnsus bersama seluruh rakyat Indonesia yang merdeka dan yang ingin mempertahankan kemerdekaannya. Hal ini disebabkan di dalam Pancasila ada nilai-nilai yang di junjung oleh segenap masyarakat dari berbagai lapisan di Indonesia.

Maka pancasila merupakan intelligent choice karena mengatasi keanekaragaman yang ada di masyarakat Indonesia dengan tetap toleran terhadap adanya perbedaan. Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak hendak menghapuskan perbedaan (indifferentism), tetapi merangkum semuanya dalam satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan dalam seloka “Bhinneka Tunggal Ika”.

Prof.Dr. Supomo pernah mengatakan “Jika kita hendak mendirikan Negara Indonesia yang sesuai dengan keistimewaan sifat dan corak masyarakat Indonesia, maka Negara kita harus berdasar atas aliran pikiran Negara (Staatside) integralistik … Negara tidak mempersatukan diri dengan golongan yang terbesar dalam masyarakat, juga tidak mempersatukan diri dengan golongan yang paling kuat, melainkan mengatasi segala golongan dan segala perorangan, mempersatukan diri dengan segala lapisan rakyatnya …”.

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara Indonesia merupakan Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara harus tunduk kepadanya, membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-undangan. Mengenai hal itu, Kirdi Dipoyudo (1979:30) menjelaskan: “Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia (kemanusiaan yang adil dan beradab), agar masing-masing dapat hidup layak sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraannya lahir batin selengkap mungkin, memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin seluruh rakyat, dan mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial).”

Pandangan tersebut melukiskan Pancasila secara integral (utuh dan menyeluruh) sehingga merupakan tiang yang kokoh terhadap negara yang didirikan di atasnya, dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia. Perlindungan dan pengembangan martabat kemanusiaan itu merupakan kewajiban negara, yakni dengan memandang manusia qua talis, manusia adalah manusia sesuai dengan principium identatis-nya.

Pancasila seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan ditegaskan keseragaman sistematikanya melalui Instruksi Presiden No.12 Tahun 1968 itu tersusun secara hirarkis-piramidal. Setiap sila (dasar/ azas) memiliki hubungan yang saling mengikat dan menjiwai satu sama lain sedemikian rupa hingga tidak dapat dipisah-pisahkan. Melanggar satu sila dan mencari pembenarannya pada sila lainnya adalah tindakan sia-sia. Oleh karena itu, Pancasila pun harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh, yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Usaha memisahkan sila-sila dalam kesatuan yang utuh dan bulat dari Pancasila akan menyebabkan Pancasila kehilangan esensi sebagi dasar dari suatu negara.

Alasan mengapa Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh ialah karena setiap sila dalam Pancasila tidak dapat diantitesiskan satu sama lain. Secara pas dan wangun di presentasikan dalam Seminar Pancasila tahun 1959, Prof. Notonagoro menggambarkan sifat hirarkis-piramidal Pancasila dengan menempatkan sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” sebagai basis bentuk piramid Pancasila. Dengan demikian keempat sila yang lain haruslah dijiwai oleh sila “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Secara tegas, Dr. Hamka mengatakan: “Tiap-tiap orang beragama atau percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Pancasila bukanlah sesuatu yang perlu dibicarakan lagi, karena sila yang 4 dari Pancasila sebenarnya hanyalah akibat saja dari sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.”

Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa Pancasila sebagai dasar negara sesungguhnya berisi:

  1. Ketuhanan yang maha Esa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-Persatuan Indonesia, yang ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  3. Persatuan Indonesia, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, yang ber-Ketuha nan yang mahaesa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Persatuan Indonesia, dan ber-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang ber-Ketuhanan yang mahaesa, yang ber-Kemanusiaan yang adil dan beradab, yang ber-Persatuan Indonesia, dan ber-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan.

Implementasi adalah suatu cara bagaimana suatu hal tersebut bisa diterapkan. Dalam masalah ini adalah bagaimana nilai-nilai Pancasila itu benar-benar dapat terlaksana  dalam sikap dan perilaku dari seluruh warga Negara, mulai dari aparatur dan pimpinan nasional sampai kepada rakyat biasa.

Implementasi  nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara memerlukan suatu kondisi dan iklim yang memungkinkan segenap lapisan masyarakat yang dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila itu dan dapat terlihat dalam perilaku yang sesungguhnya, bukan hanya sekedar lips service untuk mencapai keinginan pribadi atau kelompok dengan mengajak orang lain mengamalkan nilai-nilai Pancasila, sementara perilaku sendiri sangat jauh dari nilai-nilai Pancasila yang sesungguhnya.

Oleh sebab itu, merealisasikan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara sesungguhnya dapat dilakukan melalui cara-cara berikut ini:
a) Aktualisasi Pancasila secara objektif, yaitu melaksanakan Pancasila dalam setiap aspek
penyelenggaraan Negara meliputi eksekutif, legislative dan yudikatif dan dalam bidang kehidupan pancasila. b) Aktualisasi Pancasila secara subjektif, yaitu pelaksanaan Pancasila dalam setiap pribadi, perseorangan, warga Negara, dan penduduk. Pelaksanaan Pancasila secara subjektif sangat ditentukan oleh kesadaran, ketaatan, serta kesiapan individu untuk mengamalkan Pancasila.

Implentasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara memerlukan kondisi dan iklim yang memungkinkan segenap lapisan masyarakat yang dapat mencerminkan nilai-nilai Pancasila itu dan dapat terlihat dalam perilaku. Perpaduan ciri tersebut di dalam kehidupan kampus melahirkan gaya hidup tersendiri yang merupakan variasi dari corak kehidupan yang menjadikan kampus sebagai pedoman dan harapan masyarakat.

Pembangunan di Bidang Pendidikan yang dilaksanakan atas falsafah Negara Pancasila diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangunan yang berjiwa Pancasila, membentuk manusia-manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsa dan negara dan mencintai sesama manusia.

Peranan perguruan tinggi dalam usaha pembangunan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan dan pegajaran di atas perguruan tingkat menengah berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia dengan cara ilmiah  yang meliputi: pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang disebut Tri Darma Perguruan Tinggi.

Peningkatan peranan Perguruan Tinggi sebagai satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam usaha pembangunan selain diarahkan untuk menjadikan Perguruan Tinggi sebagai pusat pemeliharaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni, juga mendidik mahasiswa untuk berjiwa penuh pengabdian serta memiliki tanggung jawab yang besar pada masa depan bangsa dan Negara, serta menggiatkan mahasiswa, sehingga bermanfaat bagi usaha pembangunan nasional dan pengembangan daerah.

Pendidikan tinggi sebagai institusi dalam masarakat bukanlah merupakan sesuatu yang jauh dari kepentingan masyarakat, melainkan senantiasa mengembangkan dan mengabdi kepada masarakat. Maka menurut PP. No. 60 Th. 1999, bahwa Perguruan Tinggi mempunyai 3 tugas pokok, yaitu:

  1. Pendidikan tinggi
  2. Penelitian
  3. Pengabdian terhadap masyarakat

Jadi, di Perguruan Tinggi atau yang biasa disebut dengan kampus, tidak hanya mengajar akan tetapi mendidik. Dimana dengan didikan tersebut mahasiswa akan lebih didampingi baik secara intelektual dan emosional. Contoh umumnya adalah bagaimana cara mahasiswa bergaul dalam sehari-hari mereka dengan berpedoman pada pancasila.

Sebagai mahasiswa dari salah satu universitas pertama di Indonesia yang mengamalkan Pancasila sebagai dasarnya dan mengatkan bahwa universitas ini adalah universitas kerakyatan, maka pembukaan peluang kepada seluruh rakyat indonesia untuk mengakses pendidikan di UGM merupakan sala satu bentuk implementasi Pancasila dalam ranah kampus itu sendiri.

Bentuk implentasi dari mahasiswa terhadap pancasila itu sendiri bisa berupa banyak hal, salah satunya dalah daya kritis mahasiswsa terhadap isu yang ada di kampus dan kajian-kajian yang membela hak-hak orang orang yang terkena kekangan dari pihak kampus itu sendiri. Dengan segala kemungkinan yang ada mahasiswa terkadang mengalami yang namanya krisis pancasila karena merek hanya menggaungkan pancasila tanpa adanya aksi real.

Jadi, marilah kita sebagai mahasiswa pencetus terjadinya reformasi, mari kita tujukan pada dunia bahwa kita mampu dalam merealisasikan semua cita-cita dan tujuan dasar dari reformasi. Akan tetapi disamping itu, perlu kita sadari juga bahwasanya kita merupakan mahasiswa sebagai tonggak dari penjunjung tinggi hak asasi manusi masihlah belum maksimal kinerjanya untuk hal yang disebutkan diatas. Maka, dari detik ini. Kita sebagai generasi bangsa haruslah benar-benar menanamkan nilai-nilai pancasila dalam setiap prilaku kita. Dimanapun, dan pada siapapun. Tidak terkecuali kepada pihak kampus itu sendiri.

Sebelum kita terlampau melangkah jauh, menyisakan jejak yang tidak pantas bagi seorang mahasiswa. Marilah kita kembali pahami arti dari keberadaan pancasila itu sendiri. Serta kita harus sadar diri, bahwa kitalah yang akan memegang Negara kita ini. Maka dari itu, mulai saat ini, biasakanlah berprilaku, bertindak bahkan menganbil keputusan dengan jiwa pancasila kita. Karena dengan itulah, akan terwujud bangsa yang makmur serta tujuan Negara akan mudah dicapai.

Pembangunan dalam pribadi masyarakat dimulai dari para mahasiswa yang paham nilai-nilai pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-harinya. Selain itu mahasiswa yang sudah purna wajib untuk mengembangkan daerahnya sebagi bukti dari pengmalan pancasila yang telah di pahaminya.

Bisa di pahmi juga bahwa kampus Ugm adalah kampus kerakyatan yang berdiri karena di topang oleh pancasila. Sehingga secara otomatis ada tanggung jawab moral untuk melestarika pemikiran pancasila secara sempurna. Baik itu dari kalangan mahasiswa, pegawai kampus, dosen, apalagi rektorat yang memiliki kekuasaan dalam menerapkan sistem pengajaran.

Hal ini untuk mencegah dekonstruksi pemahaman tentang pancasila, sebgai mahasiswa kluster soshum saya sendiri sadar bahwa pancasila sangnat berperan dalam tata kelola dan moral bangsa ini. Pancasila merupakan aspek penting dalam penyaringan informasi yng masuk karena efek teknologi yang semakin maju. Sebab jika tidak ada pancasila mahasisw akan kehilngan jadi dirinya sebagai orang Indonesia.

Begitulah sedikit pemaparan yang bisa saya sampaikan dalam tulisan yang saya ambil dari berbagai sumber terkait. Dan mungkin karena keamatiran saya tulisan ini masih sangatlah jauh dari namanya tulisan yang minimalnya bisa di sebut sesuai dengan kaidah yang benar. Maka dari itu saya masih dalam proses pembelajaran menjadi mahasiswa yang lebih bisa mengaplikasikan intelektualitas saya melalui tulisan.

 

Referensi

Koento, Wibisono Siswomihardjo. 1985, Ilmu Filsafat dan Aktualisasinya dalam pembangunan Nasional, Yogyakarta.

Pranarka, A. M. W. Sejarah pemikirantentang pancasila. Jakarta:  Yayasan Proklamasi, Centre for Strategic and International Studies, 1985.

http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=51913

 

Posted in: Uncategorized by muhammad.ahsan No Comments

Mahasiswa sebagai agent

Mahasiswa adalah seseorang yang tengah menikmati pendidikan di salah satu lembaga tinggi yang sering kita sebut dengan istilah universitas atau perguruan tinggi dalam beberapa waktu yang sudah ditentukan. Di lembaga inilah mereka belajar berpikir, belajar untuk mandiri, juga memecahkan masalah dengan cerdas setelahnya tidak memunculkan masalah berikutnya.

Sebagai agen perubahan, mahasiswa bertindak bukan ibarat pahlawan yang datang ke sebuah negeri lalu dengan gagahnya mengusir penjahat-penjahat dan dengan gagah pula sang pahlawan pergi dari daerah tersebut diiringi tepuk tangan penduduk setempat. Dalam artian kita tidak hanya menjadi penggagas perubahan, melainkan menjadi objek atau pelaku dari perubahan tersebut. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas.

Sadar atau tidak, telah banyak pembodohan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh pemimpin bangsa ini. Kita sebagai mahasiswa seharusnya berpikir untuk mengembalikan dan mengubah semua ini. Perubahan yang dimaksud tentu perubahan kearah yang positif dan tidak menghilangkan jati diri kita sebagai mahasiswa dan Bangsa Indonesia. Namun untuk mengubah sebuah negara, hal utama yang harus dirubah terlebih dahulu adalah diri sendiri.

Mahasiswa sebagai tingkatan masyarakat yanglebih tinggi daripada siswa, memiliki 4 peran fungsimahasiswa yang belum memiliki kepentingankhusus dalam bidang golongan, partai politik,ataupun organisasi masyarakat [6]. Mahasiswasebagai masyarakat yang memiliki idealisme tinggiyang diharapkan dapat menjadi lidah penyambungantara masyarakat dan pihak pemerintah.

 Agent of Change

 (Generasi Perubahan)Sebagai generasi perubahan, mahasiswadiharapkan dapat membawa perubahan terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungansekitar. Mahasiswa diharuskan memilikikesadaran sosial dan kematangan berpikir yangkritis.

Social Control

(Generasi Pengontrol)Sebagai generasi pengontrol, mahasiswadiharapkan dapat mengendalikan keadaan sosialyang ada di lingkungan sekitar. Dimana,mahasiswa dituntut untuk bersosialisasi danmemiliki kepekaan terhadap lingkungan.

 Iron Stock

(Generasi Penerus)Sebagai generasi penerus, mahasiswadiharapkan dapat menjadi tonggakkepemimpinan di masa mendatang..

 Moral Force

 (Gerakan Moral)Sebagai penggerak moral, mahasiswadiharapkan dapat menjaga stabilitas moral dilingkungan masyakarat

 

ada era reformasi ini mahasiswa cenderung melupakan peran nya sebagai agen perubahan. Sering kita melihat mahasiswa justru menjadi ‘penyebab’ kerusakan moral pada saat ini. Narkoba, seks bebas, judi, PSK dll, sudah kerap dikait-kait kan dengan mahasiswa. Hal ini disebabkan oleh arus perkembangan tekonologi yang sangat canggih, sehingga saat ini mahasiswa mulai terlena dan melupakan tugasnya sebagai pemegang estafet kepemimpinan bangsa. Hal ini merupakan tamparan keras bagi bangsa ini karena calon penerus bangsa justru berprilaku menyimpang. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, maka dapat dipastikan mahasiswa semakin jauh dari nilai-nilai pancasila yang sudah menjadi ideologi bangsa ini sejak dulu. 

Mahasiswa juga diharapkan menjadi garda terdepan dalam mengawal setiap kebijakan pemerintah yang manyulitkan rakyat kecil. Sebagai contoh kenaikan BBM, dapat kita lihat bersama di berita baik koran maupun teve, mahasiswa gencar melakukan demonstrasi massal menuntut pemerintah untuk membatalkan kebijakan tersebut. Mahasiswa menilai hal ini akan berdampak buruk bagi setiap sektor kehidupan. Semua barang tentu akan naik juga seiring dengan naiknya harga BBM. Tentu hal ini akan menyulitkan rakyat yang memiliki ekonomi menengah kebawah. Akan tetapi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa bukan merupakan aksi damai yang seharusnya mereka lakukan. Tindakan anarkis, baik merusak fasilitas jalan, kantor dan bahkan melakukan kekerasan dilakukan oleh mahasiswa ketika melakukan demonstrasi. Tentu ini akan berdampak pada citra mahasiswa itu sendiri, bukannya memikirkan rakyat malah menghancurkan harapan rakyat. 

Kehadiran mahasiswa sebagai perpanjangan aspirasi rakyat memang amat dibutuhkan sebagai upaya pemberdayaan kesadaran politik rakyat dan advokasi atas konflik-konflik yang terjadi. Secara umum, gerakan advokasi yang dilakukan lebih ditujukan pada upaya penguatan posisi tawar rakyat maupun tuntutan-tuntutan atas konflik yang terjadi menjadi lebih signifikan. Dalam peran yang itu, motivasi gerakan mahasiswa lebih banyak mengacu pada panggilan nurani atas kepeduliannya terhadap lingkungannya serta agar dapat berbuat lebih banyak bagi perbaikan kualitas hidup bangsa. Dengan demikian, segala ragam bentuk gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa lebih merupakan kerangka koreksi/kontrol atas perilaku-perilaku politik (penguasa) yang dirasakan telah mengalami distorsi dan meninggalkan jauh komitmen awalnya dalam melakukan serangkaian perbaikan bagi kesejahteraan hidup rakyat. Oleh sebab itu, peranan Mahasiswa menjadi begitu penting dan berarti tatkala berada di tengah masyarakat

enikaman dan kebisuan untuk mengungkap tabir dan kurangnya kebebasan dalam menyampaikan aspirasi menimbulkan gejolak yang buruk bagi pemerintah RI. Perilaku Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (KKN) merajalela pada saat itu. Hal ini membuat geram para mahasiswa untuk bertindak tangan mengatasi permasalahan yang terjadi. Kebodohan yang dilakukan rezim soeharto mengenai kebijakan kontrol pusat yang sangat keras. Pengetahuan dibelokan dari fakta sejarah agar semua rakyat tidak melakukan radikalisme terhadap pemerintah.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/fredisetyono/peran-mahasiswa-sebagai-agent-of-change_54f836dca3331163648b4bc8

 

Role Model Aktivis Mahasiswa Ideal

Mahasiswa merupakan suatu elemen masyarakat yang unik. Jumlahnya tidak banyak,namun sejarah menunjukkan bahwa dinamika bangsa ini tidak lepas dari peran mahasiswa.Semangat-semangat yang berkobar terpatri dalam diri mahasiswa, semangat yang mendasari perbuatan untuk melakukan peruba-han-perubahan atas keadaan yang dianggapnya tidak adil.Mimpi-mimpi besar akan bangsanya. Intuisi dan hati kecilnya akan selalu menyerukanidealisme. Mahasiswa tahu, ia harus berbuat sesuatu untuk masyarakat, bangsa dan negaranya.Mahasiswa senantiasa menjadi motor penggerak perubahan. Keinginan yang kuat dalammenyongsong masa depan dan keterbukaannya melihat beragam sisi kehidupan, mendorongmahasiswa bangkit dari tiap keterpurukan. Kecekatan bekerja dan kekritisan berfikir yang

disertai rasa tanggung jawab, menjadi penyejuk bagi zaman yang kian “edan”. Tak berlebihan jika istilah “pemuda adalah tulang punggung bangsa” selalu jadi pedoman. Dengan kombinasi

luar biasa yang dimilikinya, mahasiswa mampu tampil di depan memegang kendali sebuah peradaban. Dalam hal ini, secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu :

 

Sebagai penyampai kebenaran (agent of social control)

 

Sebagai agen perubahan (agent of change)

 

Sebagai generasi penerus masa depan (iron stock)Itulah peran ideal mahasiswa. Ia memiliki posisi sentral dan setrategis. Semua bangsa didunia mengakui semangat pemuda sebagai sumber daya bangsa yang mampu mengerjakan hal-hal luar biasa termasuk sebagai faktor perubahan fundamental. Maka investasi terbesar yangharus dilakukan suatu bangsa demi kejayaan dan kemajuan di masa mendatang adalah

mahasiswa. Bahkan Taufik Ismail pernah mengatakan, “Mahasiswa takut pada dosen, Dosen

takut pada Dekan, Dekan takut pada Rektor, Rektor takut pada Menteri, Menteri takut pada

Presiden, Presiden takut pada Mahasiswa.”

 Memahami kenyataan tersebut, maka sudah selayaknya para mahasiswa Muslim mengupayakan dirinya agar mampu seperti sosok para Shahabat Rasulullah dan menjadikan Islam sebagai ideology yang mengarahkan gerak dan langkah mereka dalam mengubah, mengarahkan dan memimpin. Islam yang tidak hanya sebagai pengatur urusan ritual semata, tapi sebagai pengatur semua sendi kehidupan. Sehingga idealnya dalam setiap teriakannya, para mahasiswa meneriakkan perubahan kondisi kepada “supaya dijadikannya Islam sebagai pengatur urusan kehidupan manusia”. Hal ini tentu dengan tidak menafikan amanah mereka sebagai mahasiswa yang tetap harus menseriusi bidang yang ditekuninya di Perguruan Tinggi. Tak harus menjadi nomer wahid, tetapi ia harus mampu mengarahkan potensi yang ia miliki secara individu dengan benar sesuai arah pandang Islam untuk bisa memberikan manfaat kepada masyarakat walaupun kecil.

Maka, mahasiswa ideal adalah Mahasiswa Ideologis dan mampu melakukan “something” untuk kemaslahatan masyarakat walaupun kecil sesuai arah pandang Islam.

“Mahasiswa Indonesia memiliki cita-cita khusus dalam menunaikan tugas masa depannya yaitu mahasiswa dibentuk menjadi : (1) orang yang berjiwa bangsa Indonesia; (2) orang yang berbudaya Indonesia; (3) orang yang mempunyai dasar dan kenyataan hidup yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan yang adil dan beradab, dan demokratis; (4) orang yang mempunyai kecakapan dan kesiapan untuk menunaikan pertanggunganjawaban terhadap pembangunan, pemeliharaan dan perkembangan kebudayaan dan hidup kemasyarakatan, agar tercapai kebahagiaan dan kesejahteraan bangsa dan negara khususnya dan dunia pada umumnya. Terkait dengan cita-cita yang keempat, bahwa mahasiswa yang diharapkan bangsa adalah mahasiswa yang tidak lagi cemas dengan dirinya sendiri, tetapi cemas dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Oleh karena itu, mahasiswa diarahkan bagaimana menuntut ilmu untuk mengembangkan dan menerapkan ilmunya bagi keadaban, kemanfaatan, dan kebahagiaan bangsa. Dalam kehidupan di masyarakat, mahasiswa diharapkan menjadi problem solver. Lebih jauh lagi, selain menjadi problem solver bagi lingkungannya, mahasiswa diharapkan dapat menjadi  trend setter  dan  role model  dalam kemajuan dan inovasi yang mempertimbangkan kearifan lokal (Anonim, 2011a)”. “Di tengah masih banyaknya persoalan sosial ekonomi di negeri ini, dampak dari kemiskinan yang terjadi pada masyarakat pesisir pantai semakin membebani khususnya masyarakat pesisir pantai dan bangsa Indonesia pada umumnya. Dampak dari kemiskinan umumnya berkembang menjadi masalah sosial, seperti pengangguran, kerentanan (vulnerability) dan menurunnya kualitas sumber daya manusia Indonesia. Bagi sebagian masyarakat pesisir pantai hal ini menyebabkan  hilangnya jaminan masa depan (Bengen, 2001)”.

Sumber

https://www.academia.edu/9825868/OPTIMALISASI_PERAN_FUNGSI_MAHASISWA_SEBAGAI_AGENT_OF_CHANGE_DAN_SOCIAL_CONTROL_DALAM_PERMASALAHAN_KETAHANAN_PANGAN_ASEAN_2015

http://medina-nugraha.blogspot.co.id/2014/01/peran-mahasiswa-sebagai-agent-of-change.html

http://www.bunghatta.ac.id/artikel-230-mahasiswa-sebagai-agent-of-change.html

https://www.academia.edu/4070348/Role_Model_Aktivis_Mahasiswa_Ideal

http://linazhakiezz.blogspot.co.id/2013/10/role-model-mahasiswa-ideal.html

http://bolaangs.blogspot.co.id/2012/04/peran-mahasiswa-sebagai-problem-solver.html

 

Posted in: Uncategorized by muhammad.ahsan No Comments

Keilmuan di Fisipol

Keilmuan di FISIPOL

Pertama untuk sekilas fisipol

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM pada awalnya adalah Akademi Ilmu Politik yang didirikan untuk menyelenggarakan pendidikan kepada calon birokrat dalam bidang pemerintahan dalam negeri, urusan luar negeri dan penerangan di awal kemerdekaan Indonesia. Setelah akademi ini diintegrasikan ke dalam „Universiteit Gadjah Mada? pada tahun 1949, akademi tersebut masuk ke dalam Fakulteit Hukum, yang kemudian menjadi Fakulteit Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik pada tahun 1952. Fakultas Sosial dan Politik kemudian dibentuk secara terpisah sejak 1955, yang kemudian berubah nama menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, disingkat Fisipol.

Sejak 1955 sampai dengan Mei 2006, fakultas ini telah menghasilkan alumni sebanyak 12.087 sarjana (Strata 1) dari enam jurusan yang ada, yaitu Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Sosiatri dan Sosiologi. Selain di bidang pendidikan dan pengajaran, Fisipol juga telah berpartisipasi dalam pengembangan ilmu sosial dan ilmu politik serta memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Tujuan Pendidikan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang:

  • Menguasai dasar-dasar ilmiah dan dasar-dasar kemahiran kerja untuk mengembangkan Ilmu Sosial dan Politik.
  • Peka dan dapat membuat analisis masalah-masalah sosial dan politik yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
  • Mampu menerapkan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dalam usaha menyusun alternatif pemecahan masalah yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.

Jurusan dan Program Studi Program

Program S1 : -Manajemen Dan Kebijakan Publik (Ilmu Administrasi Negara), -Ilmu Hubungan Internasional, – Ilmu Komunikasi – Ilmu Pembangunan Sosial Dan Kesejahteraan (Sosiatri) – Politik Dan Pemerintahan (Ilmu Pemerintahan) – Sosiologi
Program S2 : -Manajemen Dan Kebijakan Publik (Ilmu Administrasi Negara) -Ilmu Hubungan Internasional -Ilmu Komunikasi -Politik Dan Pemerintahan (Ilmu Politik) -Pembangunan Sosial Dan Kesejahteraan (Sosiatri) -Sosiologi
Program S3 : -Ilmu Politik -Ilmu Sosiologi -Manajemen Dan Kebijakan Publik (Ilmu Administrasi Negara) -Ilmu Administrasi Publik

 

Kemudian saya akan memperkenalkan tentang jurusan yang ada di fisipol.

HI Fisipol UGM

Latar Belakang

Program Studi Srata-1 (S-1) Hubungan Internasional dikelola oleh Jurusan Ilmu Hubungan Internasional yang didirikan sebagai bagian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada atas dasar Peraturan Senat Universitas Gadjah Mada tanggal 10 Juli 1957 yang mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) No.15/1957. Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UGM merupakan institusi pertama di Indonesia yang mengajarkan Ilmu Hubungan Internasional. Dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1994 dan 1995 berkenaan dengan kurikulum nasional, dilakukan pembakuan nama-nama program studi pada program pendidikan Sarjana di Universitas Gadjah Mada, termasuk di dalamnya Ilmu Hubungan Internasional. Hal ini ditetapkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 221/DIKTI/Kep/96 Tanggal 11 Juli 1996 tentang Program Studi Pada Program Sarjana di Lingkungan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) tahun 1998, 2003 dan 2009, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UGM mendapatkan akreditasi dengan nilai A yang menunjukkan bahwa institusi ini berkategori sangat baik untuk penyelenggaraan program studi ini.

Proses pembelajaran:

  • Memformulasi metode pengajaran dan pelatihan yang beroreintasi pada mahasiswa
  • Meningkatkan kompetensi staf akademik hingga pada level pemahaman yang sangat mendalam pada bidang yang ditekuninya
  • Menciptakan atmosfir atau lingkungan pendidikan yang mendorong interaksi yang lebih baik antara dosen, mahasiswa dan staf administrasi

Riset dan studi hubungan internasional

  •     Meningkatkan ketrampilan meneliti dan mengamati
  •     Mempublikasikan hasil penelitian
  •     Menopang kegiatan pembelajaran

Pelajar hubungan internasional:

  • Membiasakan mahasiswa untuk berfikir reflektif
  • Mendorong mahasiswa untuk belajar melalui pengalaman di luar kelas
  • Mengajak mahasiswa menemukan solusi bagi masalah-masalah hubungan internasional

Kompetensi

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UGM membantu dan memfasilitasi pengembangan kompetensi mahasiswa agar memiliki kemampuan analitis dan praktis, serta kesadaran untuk bersikap kritis terhadap berbagai dimensi hubungan internasional, berdasarkan norma dan prinsip multilateralisme, perdamaian internasional, dan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Kemampuan dan sikap tersebut terwujud dalam penguasaan atas kurikulum Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UGM.

Kemampuan dan sikap tersebut terwujud dalam penguasaan atas kurikulum Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UGM yang disesuaikan dengan tuntutan pasar kerja dan users dalam 4 (empat) kelompok (clusters) kompetensi keilmuan Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIPOL UGM, yaitu:

1. Diplomatic Affairs

Kompetensi di bidang pengetahuan dan ketrampilan untuk bekerja di Departemen/Kementerian Luar Negeri dan institusi-institusi diplomatik lainnya seperti kedutaan dan misi asing di dalam negeri.

2. Transnational Affairs

Kompetensi di bidang pengetahuan dan ketrampilan untuk bekerja pada beragam institusi transnasional yang mengembangkan berbagai bentuk kerjasama transnasional.

3. Analysts and Academia

Kompetensi di bidang pengetahuan dan ketrampilan untuk bekerja dalam kegiatan-kegiatan riset/penelitian dan pengajaran dalam studi hubungan internasional.

4. Journalistic Works

Kompetensi di bidang pengetahuan dan ketrampilan untuk bekerja dalam bidang jurnalistik dan media massa, terutama yang mengandalkan pengetahuan dan ketrampilan dalam menangani masalah-masalah internasional dan transnasional.
Kerjasama

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional memiliki hubungan yang baik dengan berbagai pusat studi, lembaga riset, IGO dan INGO, media, dan universitas. Hal ini membuka peluang yang luas untuk menyelenggarakan program-program seperti sukarelawan, internship, freelance journalism, student exchange, dan berbagai peluang melakukan kegiatan penelitian dan kemasyarakatan.

Visi dan Misi

 

Visi

Menjadi program studi yang mengembangkan pendidikan dan pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat berdasarkan penelitian di bidang ilmu hubungan internasional yang memiliki komitmen terhadap bina masyarakat global yang adil, damai, dan beradab.

Misi

Sejalan dengan visi diatas, misi Prodi Ilmu Hubungan Internasional juga didasarkan pada prinsip Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai berikut:

  1. Melakukan riset dan studi yang berorientasi teoritik maupun pemecahan masalah;
  2. Menyelenggarakan proses pendidikan yang inovatif dan kolaboratif;
  3. Melakukan advokasi nilai-nilai keadilan perdamian dan keberadaban melalui aksi,refleksi, dan emansipasi;
  4. Membangun sarana dan prasarana pendidikan,penelitian, dan pengabdian kepada masyrakat yang sesuai dengan kemajuan teknologi;
  5. Menciptakan lingkungan akademik yang mendorong peningkatan prestasi mahasiswa dan dosen;
  6. Melaksanakan good university governance.

Ilmu Komunikasi

Saat berdiri tahun 1950, Program Sarjana di Jurusan Ilmu Komunikasi bernama Departemen Publisistik. Kemudian sekitar tahun 1980, Departemen Publisistik berganti nama menjadi Sarjana Program Komunikasi. Sarjana Program Komunikasi kemudian berkembang hingga pada tahun 2008, Universitas dan fakultas membentuk kebijakan untuk membangun sistem departemen sebagai pusat akademik sekolah pemikiran, dengan mengintegrasikan program sarjana dan program pascasarjana sebagai hasil penetapan manajemen baru. Sehingga pada tahun 2008 terbentuk Ilmu Komunikasi di Fisipol UGM memiliki program sarjana dan pascasarjana.

Fokus kajian Jurusan Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM adalah media. Dalam mengkaji media, Jurusan Ilmu Komunikasi memiliki dua konsentrasi yaitu :

  1. Konsentrasi Komunikasi Strategis

Menghasilkan mahasiswa yang mempunyai keahlian di bidang komunikasi strategis seperti periklanan, kehumasan, social marketing dan program advokasi masyarakat. Mahasiswa diharapkan menguasai pengetahuan dan memahami fenomena di bidang public relations, komunikasi pemasaran, periklanan, dan perencanaan komunikasi, dan memiliki keahlian dalam teknik-teknik kehumasan, penulisan naskah iklan, perencanaan media iklan serta kemampuan dibidang fotografi.

  1. Konsentrasi Media dan Jurnalisme

Menyiapkan mahasiswa menjadi ahli dan praktisi di bidang media massa dan manajemen media, pers dan jurnalistik, serta memiliki daya kritis dalam telaah media. Mahasiswa diharapkan menguasai pengetahuan dan memahami fenomena di bidang pers, media penyiaran, filmologi, sejarah media massa, manajemen media massa, cyber media, memiliki keahlian dalam proses produksi pesan; penulisan berita, produksi media cetak, jurnalistik penyiaran (radio dan TV), program siaran radio, program siaran TV, dan sinematografi.

Penentuan konsentrasi ini tidak diberlakukan ketat dan kaku, melainkan setiap mahasiswa dapat mengambil mata kuliah pilihan yang ditawarkan di Jurusan sesuai dengan minat mahasiswa masing-masing.

Dalam Program Studi S2 Jurusan Ilmu Komunikasi lebih mengarahkan mahasiswanya untuk semakin peka dalam perkembangan media. Diharapkan para mahasiswa dapat mengaplikasikan teori, menganalisa, dan membuat inovasi dalam kajian pembelajaran, beberapa konsentrasi program master antara lain :

  1. Konsentrasi Manajemen Media

Konsentrasi Manajemen Media memfokuskan mahasiswa pada studi tentang pengelolaan komunikasi dalam cakupan organisasi pemerintah maupun korporat. Mahasiswa juga diberikan pembelajaran dari perspektif ekonomi seperti bisnis dan pemasaran yang ada dalam ranah komunikasi, termasuk dalam manajemen media massa.

  1. Konsentrasi Kebijakan Komunikasi

Konsentrasi Kebijakan Komunikasi memfokuskan mahasiswa pada studi dan analisis tentang sistem, regulasi, serta kebijakan-kebijakan yang ada dalam ranah komunikasi publik. Bentuk komunikasi yang dikaji baik dari cakupan negara, pasar, maupun publik; baik komunikasi media maupun non-media.

  1. Konsentrasi Ilmu Komunikasi dan Media

Konsentrasi Ilmu Komunikasi dan Media memfokuskan mahasiswa pada studi kajian-kajian media yang lebih mendalam, mulai dari perspektif budaya, ekonomi, politik, hingga internasional. Mahasiswa tidak hanya diajak untuk kritis sebagai analis, namun juga praktisi dan ahli dalam kajian media, khususnya media massa. Kajian yang mendalam mengenai media ini bertujuan untuk menguatkan kompetensi lulusan ilmu komunikasi di tengah dinamika multidisipliner dari berbagai bidang keilmuan.

Adapun gelar yang diberikan kepada lulusan jenjang S2 Jurusan Ilmu Komunikasi adalahMaster of Art (MA)

 

MKP

Sejarah Terbentuknya Jurusan Manajemen dan Kebijakan Publik

Seiring dengan perkembangan yang terjadi pada Fakultas Ilmu Sosial Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, tahun 1957 pun ditetapkan sebagai tahun pendirian Jurusan Manajemen dan Kebijakan Publik (JMKP) yang ketika itu namanya disebut Jurusan Usaha Negara. Pada tahun 1964, Jurusan Usaha Negara berubah nama menjadi Jurusan Ilmu Administrasi Negara (JIAN). Penggunaan nama JIAN berlaku cukup lama sejalan dengan banyak perguruan tinggi negeri di Indonesia yang sampai sekarang masih menggunakan istilah administrasi negara sebagai terjemahan dari public administration. Nama JIAN sebagai salah satu Jurusan di fakultas Ilmu Sosial Politik UGM itu tetap digunakan hingga statuta terakhir berdasarkan Keputusan Direktur jenderal pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 221/DIKTI/Kep/1996 yang merupakan dasar bagi pemberian akreditasi A dalam disiplin ilmu serumpun.

Dalam usianya yang sudah mencapai lebih dari setengah abad saat ini Jurusan telah banyak melakukan pengabdian dan layanan yang untuk perbaikan praktik administrasi ataupun manajemen pemerintah dan pembangunan di Indonesia. Seiring dengan perkembangan ilmu, sudah sejak beberapa lama JMKP tidak saja terbatas mempelajari institusi dan aktivitas pemerintah, melainkan juga berbagai bidang dan isu yang terkait dengan kepentingan dan permasalahan publik. Karena itu, sekitar 3000-an alumninya saat menduduki berbagai posisi tidak saja di instansi pemerintah, baik pusat maupun propinsi serta kabupaten/kota, melainkan juga di perusahaan swasta, lembaga penelitian dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). 

JMKP terus mengembangkan diri dan memperbaiki kinerjanya untuk mewujudkan visinya, yaitu Menjadi lembaga pendidikan dan penelitian di bidang administrasi negara bagi terwujudnya research university dan good university governance pada Tahun 2020. Karenanya Jurusan selain menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan juga melakukan penelitian di bidang kebijakan publik, manajemen publik, dan administrasi pembangunan. Jaringan kerjasama dengan mitra terkait di dalam maupun luar negeri juga terus dibangun. Saat ini JMKP diperkuat oleh 23 staff, terdiri dari 5 orang profesor, 6 doktor, dan 12 master.

Dari Administrasi Negara ke Manajemen dan Kebijakan Publik

Dinamika perkembangan disiplin ilmu administrasi publik merefleksikan pencarian ilmuwan administrasi negara terhadap fokus dan lokus dari disiplin ilmu ini yang tiada pernah berhenti. Sebagai wadah yang menjadi naungan para ilmuwan administrasi negara di Universitas Gadjah Mada, Jurusan Ilmu Administrasi Negara tidak terlepas dari dinamika tersebut. Sejak kelahirannya di Universitas Gadjah Mada pada tahun 1957, dinamika keilmuwan para dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara tercermin dari research interest dan arus pemikiran mereka. Kumpulan naskah pidato enam guru besar Jurusan Ilmu Administrasi Negara yang diterbitkan oleh Majelis Guru Besar Universitas dengan Jurusan Ilmu Administrasi Negara Universitas Gadjah Mada (2007) secara nyata mencerminkan betapa pandangan keilmuan dan pemikiran para guru besar Jurusan Ilmu Administrasi Negara secara substansi terus berubah dari waktu ke waktu sebagai upaya untuk merespon dan mengikuti perkembangan dinamika keilmuan administrasi negara yang terjadi pada arus internasional.

Sayangnya, dinamika keilmuan yang terjadi selama lebih dari enam dasawarsa tersebut belum tercermin dari wadahnya, yaitu nama Jurusan Ilmu Administrasi Negara tempat yang nota bene menjadi tempat civitas akademis Jurusan bernaung. Padahal, nama Jurusan Ilmu Administrasi Negara tersebut sudah tidak mampu mencerminkan aktivitas akademis warga Jurusan yang sangat beragam sebagai konsekuensi dinamika perkembangan Ilmu Administrasi Negara. Oleh karena itu agar dinamika keilmuan warga Jurusan Ilmu Administrasi Negara dapat tergambar secara utuh dari wadahnya maka warga Jurusan ilmu Administrasi Negara telah sepakat untuk mengusulkan perubahan nama Jurusan, yaitu dari sebelumnya bernama Jurusan Ilmu Administrasi Negara menjadi Jurusan Manajemen dan Kebijakan Publik.

psdk

Program Studi Pembangunan Sosial Dan Kesejahteraan merupakan studi yang mempelajari pembangunan dengan menekankan bagaimana tujuan sosial itu tercapai dalam pembangunan. Ada tiga hal yang disoroti dalam studi ini, yakni; (1) bagaimana Negara memberikan pelayanan kesejahteraan social, (2) bagaimana kondisi sosial yang berkaitan dengan ketimpangan, ketidakadilan dan dehumanisasi yang menjadi hambatan terwujudnya masyarakat sejahtera, (3) bagaimana menggerakkan dan memberdayakan masyarakat agar berkembang mandiri. Sebelumnya program studi ini bernama Sosiatri yang berdiri tahun 1957, kini melalui SK rektor UGM nomor 100/P/SK-HT/2010, nama Sosiatri diganti menjadi Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK). 

 

Sosiologi

 Sejak didirikan pada 19 September 1955, Jurusan Sosiologi menjadi bagian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada. Sejarah dan perjalanan kelembagaan yang panjang tersebut telah menempa Jurusan Sosiologi menjadi jurusan yang kompetitif, dinamis dan selalu adaptif terhadap perubahan. Sejauh ini, secara gradual Jurusan Sosiologi telah berupaya menata dan mengembangkan dirinya terkait kurikulum, metode pembelajaran, maupun tata kelola (governance) dengan mempertimbangkan kedua aspek tersebut. Demi menjamin kualitas pembelajaran, dalam jangka 5 tahun ke depan Jurusan Sosiologi FISIPOL UGM akan membangun kerangka awal integrasi program S1, S2 dan S3 dalam skema departemental. Secara substansi, jenjang dan level program studi Sosiologi dapat dijelaskan sebagai berikut. Untuk S1 (sarjana) materi pokok berkaitan dengan Principle of Sociology, berdisiplin sosiologi dan praktek aplikatif; untuk S2 (master) mencakup Logic of Sociology, berdisiplin, menerapkan dan bersikap kritis; serta untuk S3 (Doktor) adalah Logic of Social Science, yakni disiplin, kritis, reflektif, dan inovatif. Dengan adanya integrasi tersebut, didukung fasilitas pendidikan yang memadai serta tenaga pengajar yang kompeten dan memenuhi kualifikasi, Jurusan Sosiologi dapat memberikan bekal serta peluang bagi lulusannya untuk dapat memiliki dan mengembangkan pengetahuan, pemahaman maupun kecakapan di bidang Sosiologi.

           Perubahan sosial yang tengah berlangsung sejauh ini baik di aras global, nasional, maupun lokal begitu dinamis. Rentang perjalanan sejarah peradaban dunia telah menghasilkan kemajuan baik yang bersifat substansial maupun instrumental, mewarnai interaksi antar manusia dengan beragam format, isu, arena, struktur, maupun agencies yang makin berkembang pesat. Dibalik kemajuan yang digapai itu, perubahan sosial senantiasa menyertakan kompleksitas masalah yang kian rumit yang harus dipecahkan.

        Para ilmuwan maupun insan akademik di perguruan tinggi dituntut untuk terus mendalami, menjelajahi, menganalisis, serta menginterpretasikan rangkaian fenomena sosial tersebut dengan beragam perspektif dan kompetensinya. Karena sesungguhnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan beragam perspektif itu tidak lain berkaitan langsung melalui proses dialektis dengan gejala-gejala sosial yang berlangsung di sekelilingnya. Ilmu-ilmu sosial, yang didalamnya mencakup teori, perspektif, metodologi penelitian, sampai metode pembelajaran dengan segala perangkat daya dukung (supporting system) harus berpacu lebih luwes, adaptif, serta kontekstual agar tidak ketinggalan atau –meminjam istilah Gidden– “tunggang langgang” atas perubahan jaman. Disanalah relevansi dan standing positionilmu sosial yang dibingkai dalam skema kelembagaan Departemen (jurusan) perlu untuk dirumuskan dengan tepat. Dalam konteks tantangan membangun institusi pendidikan, hal semacam ini dapat digolongkan sebagai aspek eksternal.

      Sementara itu, secara internal keperluan pengembangan sumberdaya manusia (SDM) yakni tenaga pengajar dan peneliti, orientasi-orientasi baru bersama fakultas intuk membangun integrasi sebagaiepistemic community lintas jurusan, serta harapan Universitas agar menjadi research university adalah sekian pertimbangan strategis sebagai basis tumpuan pembenahan Jurusan Sosiologi.

         Atas dasar dan konteks itulah, Jurusan Sosiologi sebagai bagian entitas akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, bercita-cita agar posisi institusi ini memiliki makna dan peran strategis didalam merespon langgam perubahan sosial di berbagai level tersebut. Sejauh ini, secara gradual Jurusan Sosiologi telah berupaya menata dan mengembangkan dirinya terkait kurikulum, metode pembelajaran, maupun tata kelola (governance) dengan mempertimbangkan kedua aspek tersebut. Sejak awal berdirinya, dengan segala ketersediaan sumberdaya (tenaga dosen) dan kelembagaan terus dilakukan pembenahan. Berkaitan dengan itu, kurikulum menjadi salah satu kunci substansi Jurusan, selain tata kelola kelembagaan. Secara konvensional, kurikulum senantiasa di review setiap lima tahun sekali, dengan menurunkan dari kerangka besar visi-misi, tujuan, serta output dan strategi pengembangan kelembagaan.

        Demi menjamin kualitas pembelajaran, dalam jangka 5 tahun ke depan Jurusan Sosiologi FISIPOL UGM akan membangun kerangka awal integrasi program s1, s2 dan s3 dalam skema departemental. Secara substansi, jenjang dan level program studi Sosiologi dapat dijelaskan sebagai berikut. Untuk s1 (sarjana) materi pokok berkaitan dengan Principle of Sociology, berdisiplin sosiologi dan praktek aplikatif; untuk s2 (master) mencakup Logic of Sociology, berdisiplin, menerapkan dan bersikap kritis; serta untuk s3 (Doktor) adalah Logic of Social Science, yakni disiplin, kritis, reflektif, dan inovatif.

       Integrasi itu diharapkan agar substansi kurikulum, struktur dan tata kelola kelembagaan kompatibel dengan disain tingkat Fakultas dan Universitas. Secara berturut-turut rancangan kurikulum dan tata kelola ini berisi; (1) visi-misi, tujuan dan output; (2) Strategi dan Jargon; (3) Kompetensi keilmuan dan keahlian; (4) Rancangan mata kuliah; (5) Disain Kelembagaan, dan; (6) Ketersediaan Sumberdaya (pengajar).

Jpp

Jurusan Politik dan Pemerintahan adalah jurusan tertua di Indonesia yang berkonsentrasi kepada kajian tentang dinamika politik dan pemerintahan di Indonesia, yang sama tuanya dengan sejarah bangsa ini. Cikal bakal Jurusan Politik dan Pemerintahan berasal dari kebutuhan akan kader untuk mengisi kekosongan personel di Departemen Dalam Negeri, salah satu departemen yang menopang struktur pemerintahan pada masa revolusi kemerdekaan. Hal ini dipengaruhi antara lain oleh pindahnya ibukota pemerintahan dari Jakarta ke Yogyakarta pada awal tahun 1946. Jurusan Pemerintahan waktu itu merupakan salah satu dari tiga bagian di Akademi Ilmu Politik selain Jurusan Hubungan Internasional dan Publisiteit (komunikasi).

Program sarjana Jurusan Politik dan Pemerintahan pada dasarnya mempelajari tentang fenomena kekuasaan. Dalam hal ini ada tiga poin besar yakni aktor / institusi penyelenggaraan kekuasaan, interaksi kekuasaan dan nilai/norma yang diberlakukan. Adapun peminatan program S1 Politik dan pemerintahan dibagi menjadi :

  1. Proses penyelenggaraan pemerintahan (kekuasaan) formal dalam ranah negara (state)

Tujuan studi ini adalah mempelajari bagaimana negara menyelenggarakan urusan publik dengan fokus pembelajaran pada institusi formal penyelenggara kekuasaan, proses penyelenggaraan dan nolai normal dalam proses tersebut.

  1. Proses pemerintahan dalam ranah masyarakat (society)

Fokus kajian bertujuan untuk mempelajari bagaimana pengelolaan urusan publik, privat serta kolektif yang diselenggarakan oleh masyarakat (society centric). Konsentrasi ini mempelajari institusi, proses governing dan nilai/norma yang ada dalam masyarakat.

  1. Irisan statedansociety

Fokus keilmuan ini mempelajari proses pemerintahan dalam ranah intermediary. Terfokus pada keterkaitan pencapaian public goods bahkan private goods yang dikelola dalam berbagai institusi yang berada di antara Negara dan masyarakat. 

 

 

Referensi

http://fisipol.ugm.ac.id/id/

http://hi.fisipol.ugm.ac.id/

http://mkp.fisipol.ugm.ac.id/

 

Posted in: Uncategorized by muhammad.ahsan No Comments

hidup bersih

Hidup bersih, jangan merokok dan jauhi narkoba

Setiap manusia memiliki kodrat untuk bisa mengontrol dirinya sendiri terutama untuk melaksanakan yang namanya hidup bersih dan sehat. Yang biasa di tulis dengan akronim PHBS atau perilaku hidup bersih dan sehat. Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat merupakan sebuah pola hidup yang memenuhi standard hidup tertentu. Pola hidup bersih dan sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan pola hidup bersih dan sehat, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2006).

Pola hidup bersih dan sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatannya (Departemen Kesehatan RI, 2000).

Apa Manfaat PHBS ?

  1. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
  2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
  3. Anggota keluarga giat bekerja.
  4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.

 

PHBS bisa dilakukan dimana saja , beberapa ini adalah lokasi yang biasanya di lakukan PHBS :

  1. di rumah

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Surabaya, dr. Sri Setyani, suatu negara yang sehat berawal dari diri sendiri dan keluarga yang sehat juga. Banyak penafsiran bahwa sehat itu haruslah memiliki peralatan penunjang kesehatan yang lengkap dan memadai, sehingga tetap membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tidak harus demikian, langkah yang paling sederhana untuk menjaga kesehatan sekaligus mencegah penyakit adalah hanya dengan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau yang disingkat PHBS.

Disini, pengertian PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan.

Jumlah PHBS yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari pun sangat banyak, bahkan bisa mencapai ratusan. Misalnya tentang mengkonsumsi multi vitamin, istirahat yang cukup, membuang sampah pada tempatnya, hingga mampu mengendalikan emosi diri.

Sedangkan yang akan dibahas disini adalah PHBS dalam lingkungan rumah tangga. PHBS rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga, agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

 

  1. Sekolah

Memperkenalkan dunia kesehatan pada anak-anak di sekolah, seyogyanya tidak terlalu susah karena pada umumnya tiap sekolah sudah memiliki Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Pengertian UKS adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan serta perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. Dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 pasal 79 tentang Kesehatan, ditegaskan bahwa ”Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya sehingga diharapkan dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.

UKS bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan menyiptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

PHBS di Sekolah

Ruang lingkup dan tujuan UKS tidak lain mengarah pada praktik perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah. Karena terdiri dari sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran.Sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

Indikator PHBS di Sekolah

  • Menyuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun.
  • Mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah.
  • Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
  • Olahraga yang teratur dan terukur.
  • Memberantas jentik nyamuk.
  • Tidak merokok di sekolah
  • Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
  • Membuang sampah pada tempatnya.

 

  1. Tempat umum

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di Tempat – tempat Umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat – tempat Umum Sehat.

Tempat – tempat Umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta, atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana sosial lainnya.

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di Tempat – Tempat Umum yaitu :

  1. Menggunakan air bersih
  2. Menggunakan jamban
  3. Membuang sampah pada tempatnya
  4. Tidak merokok di tempat umum
  5. Tidak meludah sembarangan
  6. Memberantas jentik nyamuk

 

 

 

Bahaya merokok

Rokok adalah salah satu penyumbang devisa negara yang terbesar, waw itu luar biasa. Rokok merupakan tembakau yang telah di potong-potong kemudian di bakar salah satu ujungnya untuk di hisap asaapnya. Bahya rokok sebenarnya sudah banyak orang yang tahu tapi kenap rokok masih tetap ada di pasaran dan orang-orang yang merokok tetap tenang saat menghisap rokoknya. Disini kami akan menyajikan beberpa keterangan mengenai rokok.

 

Salah satu konsekuensi utama yang bisa Anda dapatkan dari rokok adalah menderita penyakit jantung. Diperkirakan, sebanyak 20% kematian akibat penyakit jantung terkait langsung dengan kebiasaan merokok. Kenapa rokok begitu berbahaya? Apa saja efek negatif lainnya dari rokok?

Lihat saja kandungan yang terdapat pada sebatang rokok. Lebih dari 4000 bahan kimia terdapat di dalamnya. Ratusan di antaranya zat beracun dan sekitar 70 bahan di dalamnya bersifat kanker. Bahan-bahan berbahaya pada sebatang rokok, antara lain:

  • Karbon monoksida.Zat yang kerap ditemukan pada asap knalpot mobil ini bisa mengikat diri pada hemoglobin dalam darah secara permanen sehingga menghalang penyediaan oksigen ke tubuh. Hal tersebut membuat Anda cepat lelah.
  • Ketika merokok, kandungan tar di dalam rokok akan ikut terisap. Zat ini akan mengendap di paru-paru Anda dan berdampak negatif pada kinerja rambut kecil yang melapisi paru-paru. Padahal rambut tersebut bertugas untuk membersihkan kuman dan hal lainnya keluar dari paru-paru Anda.
  • Gas oksidan.Gas ini bisa bereaksi dengan oksigen. Keberadaannya pada tubuh lebih meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung akibat penggumpalan darah.
  • Zat yang ditambahkan ke dalam bahan bakar minyak ini bisa merusak sel pada tingkat genetik. Zat ini juga dikaitkan dengan berbagai jenis kanker sepertikanker ginjal dan leukimia.

Selain bahan-bahan di atas, masih banyak kandungan beracun pada sebatang rokok seperti arsenic (digunakan dalam pestisida)toluene (ditemukan pada pengencer cat),formaldehyde (digunakan untuk mengawetkan mayat), hydrogen cyanide (digunakan untuk membuat senjata kimia), dan cadmium (digunakan untuk membuat baterai).

Ketika Anda merokok, Anda akan lebih mungkin terkena serangan jantung. Perokok berisiko dua hingga empat kali lebih tinggi menderita penyakit jantung. Risiko lebih tinggi lagi jika Anda perokok wanita yang sedang mengonsumsi pil KB.

Saat merokok, Anda akan turut memasukkan zat-zat berbahaya yang bisa berdampak buruk tubuh, khususnya jantung. Contohnya zat nikotin. Ketika nikotin masuk ke tubuh, zat itu bisa mengurangi kadar oksigen yang akan masuk ke darah. Zat yang bersifat candu ini juga bisa mempercepat detak jantung, menaikkan tekanan darah, merusak pembuluh darah dalam jantung, dan mempercepat pembekuan darah yang bisa memicu serangan jantung. Begitu juga dengan akibat-akibat buruk terhadap organ tubuh yang lainnya.

Otak

Merokok bisa meningkatkan risiko terkena stroke sebesar 50 persen. Hal tersebut bisa menyebabkan kerusakan otak dan kematian. Merokok juga dapat meningkatkan risiko mengalami aneurisma otak. Aneurisma otak adalah pembengkakan pembuluh darah yang terjadi akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Sewaktu-waktu bisa pecah dan mengakibatkan pendarahan di otak.

Mulut dan Tenggorokan

Bau mulut dan gigi bernoda merupakan efek yang akan timbul akibat merokok. Penyakit gusi dan kerusakan indera perasa pun dapat timbul. Masalah serius yang akan hinggap pada mulut dan tenggorokan adalah meningkatnya risiko kanker pada lidah, tenggorokan, bibir, dan pita suara.

Paru-paru

Salah satu efek paling berbahaya akibat merokok adalah kanker paru-paru. Bahan-bahan kimia pada rokok berpotensi merusak sel-sel pada paru-paru yang bisa membentuk sel kanker. Penyakit serius lainnya yang bisa Anda alami adalah bronkitis, pneumonia, dan emfisema.

Lambung

Merokok bisa melemahkan otot yang mengontrol bagian bawah kerongkongan Anda. Hal tersebut memungkinkan asam dari lambung bergerak ke arah yang salah, yaitu ke kerongkongan. Kondisi tersebut dinamakan penyakit asam lambung. Beberapa risiko penyakit yang akan dihadapi oleh seorang perokok adalah ulkus atau tukak dan kanker lambung.

Tulang

Racun pada rokok bisa merusak tulang dengan cara menghentikan kerja sel-sel konstruksi. Oleh sebab itu, perokok lebih berisiko mengalami tulang rapuh atau osteoporosis. Racun rokok juga bisa mengganggu keseimbangan hormon-hormon yang bertugas menjaga tulang tetap kuat, seperti hormon estrogen.

Kulit

Perokok akan terlihat lebih tua ketimbang yang bukan perokok karena kurangnya asupan oksigen ke kulit. Penuaan dini akan dirasakan, seperti kemunculan kerutan di sekitar mata dan mulut. Racun rokok juga bisa menyebabkan selulit pada kulit.

Organ Reproduksi

Merokok bisa mengganggu sistem reproduksi dan kesuburan Anda. Pada pria, merokok bisa menyebabkan impotensi, mengurangi produksi sperma, dan kanker testis.Sementara pada wanita, merokok dapat mengurangi kesuburan. Selain itu, risiko terkena kanker serviks pun lebih tinggi karena rokok mengurangi kemampuan alami tubuh dalam melawan infeksi human papillomavirus atau HPV.

Selain penyakit pada fisik, perokok juga mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok. Selama ini mungkin Anda mengira merokok bisa membuat lebih rileks. Anda menganggap kandungan nikotin bisa menenangkan pikiran Anda, tapi ternyata itu salah. Yang membuat perokok gelisah dan cemas adalah gejala putus obat terhadap nikotin. Dengan merokok, kecanduan terhadap nikotin akan terpenuhi dan perokok merasa seperti rokok tersebut menurunkan stres.

Memang tidak semua perokok akan meninggal karena penyakit jantung, kanker paru-paru, atau stroke, namun kebiasaan merokok bisa sangat mengganggu dan mengurangi kualitas hidup Anda sehari-hari. Efek rokok yang bisa Anda rasakan sehari-hari adalah batuk-batuk, sesak napas, lebih mudah lelah, lebih rentan terhadap infeksi, atau mengalami gangguan tidur yang ditandai dengan sulit bernapas pada malam hari kemudian merasa kelelahan di pagi hari.

Mungkin Anda sudah terbiasa mendengar bahaya merokok terhadap tubuh, namun Anda tetap tidak menghentikan kebiasaan mengisap rokok karena merasa saat ini kesehatan Anda masih baik-baik saja.

Perlu diingat, merokok sama saja seperti menabung racun pada tubuh yang sedikit demi sedikit bisa menumpuk jika dilakukan terus-menerus. Dengan begitu, risiko menderita penyakit pun akan lebih tinggi pada masa tua. Tidak hanya Anda, orang-orang terdekat pun akan merasakan efeknya karena menghirup asap rokok yang beracun.

 

Narkoba

Narkotika dan Obat-obatan terlarang (NARKOBA) atau Narkotik, Psikotropika, dan Zat Aditif (NAPZA) adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi.

Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika yaitu zat atau obat, baik alami maupun sintesis bukan narkotik yang berkhasia psikoaktif melalui pengaryh selektif pada susunan saraf dan menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.

 Di bawah ini  merupakan jenis – jenis narkoba Antara lain :

  1. Opium (Heroin, Morfin)

Berasal dari kata opium, jus dari bunga opium. Opium disaripatikan dari opium poppy (papaver somniferum) dan disuling untuk membuat morfin, kodein, dan heroin. Opium digunakan berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit (mencegah batuk, diare, dll).

            Gejala gejala yang ditimbulkan dari penggunaan opiat

  1. Perasaan tenang dan bahagia
  2. Acuh tak acuh (apatis)
  3. Malas bergerak
  4. Mengantuk
  5. Rasa mual
  6. Bicara cadel
  7. Pupil mata mengecil (melebar jika overdosis)
  8. Gangguan perhatian/daya ingat
  9. Ganja

Ganja dikenal dapat memicu psikosis, terutama bagimereka yang memiliki latar belakang (gen). Ganja juga bisa memicu dan mencampuradukkan antara kecemasan dan depresi

            Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan ganja

  1. Rasa senang dan bahagia
  2. Santai dan lemah
  3. Acuh tak acuh
  4. Mata merah
  5. Nafsu makan meningkat
  6. Mulut kering
  7. Pengendalian diri dan konsentrasi kurang
  8. Depresi dan sering menguap/mengantuk

 

  1. Amfetamin (shabu, ekstasi

Ecstasy (methylen dioxy methamphetamine)/MDMA adalah salah satu jenis narkoba yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet. Ekstasi akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri. Kekurangan cairan tubuh dapat terjadi sebagai akibat dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama, yang sering menyebabkan kematian.

            Gejala-gejala dari penggunaan amfetamin

  1. Kewaspadaan meningkat
  2. Bergairah
  3. Rasa senang/bahagia
  4. Pupil mata melebar
  5. Denyut nadi dan  tekanan darah meningkat
  6. Susah tidur/insomnia
  7.    Hilang nafsu makan

 

  1. Kokain

Kokain adalah salah satu zat adiktif yang sering disalahgunakan. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan, stamina, mengurangi kelelahan, rasa lapar dan untuk memberikan efek euforia.

Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan kokain

  1. Gelisah dan denyut nadi meningkat
  2. Euforia/rasa gembira berlebihan
  3. Banyak bicara dan kewaspadaan meningkat
  4. Kejang dan tekanan darah meningkat
  5. Berkeringat dan mudah berkelahi
  6. Penyumbatan pembuluh darah
  7. Distonia (kekakuan otot leher)

 

Penyalahgunaan Narkoba

bahaya sangat besar, bukan hanya merusak tubuh, tetapi juga masa depan. Penyalahgunaan narkoba mengakibatkan rusaknya organ tubuh selain itu juga menimbulkan penyakit yang berbahaya sulit untuk di sembuhkan, seperti kangker, paru, HIV/AIDS, hepatitis, bahkan penyakit jiwa

 

FAKTOR PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Faktor yang mendorong

  1. Pengendalian diri yang lemah
  2. Kondisi kehidupan keluarga
  3. Temperamen sulit
  4. Mengalami gangguan perilaku
  5. Suka menyendiri dan berontak
  6. Prestasi sekolah yang rendah
  7. Tidak di terima di kelompok
  8. Berteman dengan pemakai

 

  1. Faktor individual

Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan Narkoba, seperti kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan sebagainya.

  1. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan kurang baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai, kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan sebagainya.

 

Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

  1. Peran Remaja

Pelatihan keterampilan, kegiatan alternatif untuk mengisi waktu luang, seperti: kegiatan olah raga, kesenian, dll.

  1. Peran Orang Tua
  2. Menciptakan rumah yang sehat, serasi, harmonis, cinta, kasih sayang dan komunikasi terbuka.
  3. Mengasuh, mendidik anak yang baik.
  4. Menjadi contoh yang baik.
  5. Menjadi pengawas yang baik.

 

 

 

Sumber

http://promkes.depkes.go.id/apa-itu-perilaku-hidup-bersih-dan-sehat/

http://perilakuhidupbersihsehat.com/apa-itu-phbs/

http://www.alodokter.com/segudang-bahaya-merokok-terhadap-tubuh

http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2014/03/10/929/pengertian-narkoba

 

 

Posted in: Uncategorized by muhammad.ahsan No Comments

Hello world!

Welcome to Wadah Aspirasi, Kreasi dan Catatan Harian Aktivitas Mahasiswa UGM. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!

Posted in: Uncategorized by muhammad.ahsan 1 Comment